Bertemu Naga di Curug Bandung Pedalaman Lebak


Perjalanan hari itu cukup memakan waktu. Seharian ada pelaksanaan peringatan Isro Mi'raj. Selain itu harus melaksanakan tugas pokok sebagai anggota DPRD Banten.

Selepas Subuh di Situ Santri, saya berkemas mempersiapkan keperluan perjalanan hari ini. Tidak lupa menyempatkan diri untuk menyeruput kopi herbal yang alami. Jam 06.00 WIB, bismillah berangkat menuju KP3B. 

Saya menghadiri Sidang Paripurna pembukaan masa sidang dan pembahasan Rancangan Tiga Perda inisiatif DPRD yakni Perda Pemberdayaan Masyarakat Desa Perda Fasilitasi Pondok Pesantren dan Perubahan Perda Tentang Pengelolaan Zakat. 

Seperti biasa, rapat dilakukan secara online dan offline oleh anggota dewan mengingat pandemi Covid-19 belum usai. 

Selesai rapat saya bergegas menuju Rangkasbitung karena ada undangan pernikahan salah satu rekan sejawat. Resepsinya tidak berlangsung lama, mengingat Lebak masih menerapkan PSBB. Namun Alhamdulillah masih dipertemukan dengan sahabat-sahabat di acara hajatannya.

Selepas undangan bergegas ganti baju, karena ingat janji menunaikan undangan yang cukup jauh menuju satu tempat yang lumayan jauh. Saya harus mempersiapkan stamina yang kuat karena medannya cukup berliku yaitu Kampung Curug Bandung, Desa Sukamulya, Kecamatan Cibebe, Kabupaten Lebak.

Perjalanan dari Rangkasbitung ke Curug Bandung ditempuh sekitar 4 jam perjalanan melalui jalan Kabupaten yang melintasi Cileles, Gunung Kancana dan tembus di Pasar Malingping. Menelusuri jalan nasional hingga Pantai Bayah dan melanjutkan ke Jalan Provinsi ruas Bayah Cibareno melewati Cikotok.

Cikotok…hmmm… 

Konon dulu menjadi tempat penghasil emas terbanyak di Indonesia. Namun kini tinggal peninggalan masa lalu yang sudah ditinggalkan pasca tambang.

Perjalanan dari Cikotok Ke Curugbandung dimulai dari pertigaan Puskesmas Cibeber melewati Jalur Kampung Gombong yang sempat ramai. Ada harta karun berupa emas sisa peninggalan Antam masa lalu.


Di sini saya harus kaget karena melihat jalur jalan yang tidak terawat. Jalan dengan perkerasan tempo dulu, sekarang sudah dihiasi rerumputan kanan dan kiri hingga kendaraan yang saya naiki beberapa kali harus berhenti karena banyak ilalang yang menghalangi.

Lumayan jauh perjalanan dengan kondisi jalan yang tidak terawat tersebut hingga masuk pada satu pemukiman penduduk yang bernama Kampung Gombong, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Bayah.

Kumandang adzan Magrib menyapa kami di kampung tersebut. Istirahat sejenak menjalankan ibadah bersama di sebuah mushola tua di kampung itu. Selepas sholat kembali melanjutkan perjalanan.

Namun kami diminta untuk ganti kendaraan roda dua. Karena menuju Kampung Curug Bandung tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Asyik juga menyusuri jalan setapak dengan menggunakan ojek yang sudah piawai mengemudi karena sudah terbiasa menelusuri jalan tanah menuju kampung halamannya.

Walau banyak berliku dan sempit tapi si akang begitu lincah memainkan stang sepeda motornya. Si akang bilang, “Hanya sedikit jalan jeleknya, Pak. Sebentar lagi kita lewat jembatan dan dari situ sudah dicor.”

Sekitar 1 km jalan berliku yang belum ditangani kami lewati. Akhirnya tembus pada sebuah jembatan gantung yang dibangun Relawan Kampung. Cukup megah dan kuat bertengger disana. Cukup menantang dan menguji nyali ketika dari ujung jembatan naik ojeg dengan jalan nanjak yang sangat luar biasa.

Nanjak, belok, dan sampailah diujung tanjakan sebuah kampung yang cukup asri Curug Bandung di atas gunung. Subhanallah.

Keramawahan warga menyambut saya begitu bersahaja. Pertanda sudah kangen bertemu wakilnya. Saya disambut dengan hangat dan gembira. Mereka menawarkan berbagai makanan dan hidangan yang mereka punya.

Dan yang mengagetkan ada tawaran dari mang Mursan..

“Ada Naga Curugbandung untuk pak Ustadz..”

Saya Tanya, “Naga beli dari mana?”

“Naga asli buah dari Curug Bandung.”

Subhanalloh ternyata buah naga bisa berkembang dilokasi jauh di atas bukit pedalaman Cibeber. Mungkinkah ini sebuah peluang pemberdayaan bagi warga? Semoga selalu ada jalan untuk melayani warga.


Drs. KH. IIp Makmur

Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Banten

Posting Komentar

0 Komentar