5 Cara Terbaik Menyapa Hati Anak Didik

Foto: Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah ketika masih menjadi Wali Kota Padang (Februari 2020)


 

Hati adalah raja bersih dari lahirnya

Itulah fitrah kita fitrah dari yang kuasa

Hati itu amanah harus dipelihara

Dengan zikir amal ibadah terjaga kemurniannya

……………………

(The Fikr)

 

 

Saudaraku…

Setiap anak mempunyai watak dan tabiat berbeda, dengan keunikan-keunikan yang dimilikinya. Meskipun pada dasarnya anak dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci, namun kondisi lingkungan, pergaulan, dan sejumlah faktor lain berpotensi memengaruhi anak cenderung berperilaku negatif. Sehingga menyisakan kekhawatiran mendalam bagi orang tua dan guru yang notabene sebagai pendidik dalam ranah yang berbeda.

 

Saudaraku…

Sering kita menghadapi anak malas belajar atau bahkan malas sekolah. Sikap yang demikian ini tentu saja menambah beban tersendiri bagi orang tua juga guru. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, seperti suka nonton televisi, main game, main gadget, android, smartphone yang asyik dengan Instagram, WhatsApp, kecanduan media sosial Facebook, Twitter, Telegram dan lain-lain.

Kalau sudah demikian adanya, anak akan malas belajar dan timbul anggapan dalam dirinya bahwa sekolah itu sangat membosankan, tidak asyik, dan anggapan negative lainnya. Meskipun berangkat sekolah, ingatan dan pikirannya bisa jadi masih tertinggal pada hobi dan kesukaannya.

 

Saudaraku…

Hal-hal berikut insya Allah dapat digunakan sebagai acuan untuk mengatasi dan menghadapi sikap anak kita yang seperti itu.

 

1.      Mendampingi Anak

Pada saat nya belajar, dengan halus dan lembut anak kita ajak belajar dengan kita ikut mendampinginya. Dengan demikian, akan dirasakan anak bahwa dirinya diperhatikan orang tuanya. Dan tentu saja perhatian orang tua yang seperti itu akan membangkitkan semangatnya untuk belajar sesuai arahan orang tuanya. Sekaligus mereka menyadari bahwa belajar sangatlah penting bagi dirinya. Dalam mendampingi anak,ciptakan suasana menyenangkan agar anak tidak cepat bosan. Barangkali dengan sedikit candaan dapat sebagai penghias belajar tanpa mengurangi pokok yang dipelajari anak.

 

 

 

2.      Membuat Media Belajar yang Menarik

Bantu dan carikan anak sesuatu yang dapa tmenariknya untuk belajar. Misalnya meja belajar yang menarik hatinya, pensil atau pena dengan warna dan bentuk yang disukai, buku disampuli dengan sampul yang mereka senangi atau pun membuatkan mainan, hiasan menarik yang sesuai dengan pembelajarannya. Dengan adanya sesuatu yang disukai, maka akan mampu menarik anak untuk belajar.

 

3.      Sabar dan Ramah

Pada saat anak belajar, jangan sekali-kali memarahi atau mencelanya. Sampaikan suatu kesalahan yang mungkin mereka lakukan dengan penuh kesabaran dan tetap ramah. Memarahi anak ketika mengalami kesulitan atau sedang bertanya pada kita hanya akan membuat mereka terluka dan trauma serta enggan belajar lagi.

 

4.      Manfaatkan Waktu Senggang

Saat kita sedang jalan-jalan atau sedang duduk-duduk santai dengan anak, gunakan waktu luang tersebut untuk belajar. Bisa dengan main tebak-tebakan, tanya jawab ringan, atau menyanyikan lagu kesukaannya yang kita gubah sehingga menjadi permainan kreatifitas menarik. Dengan demikian akan tercipta dalam pikiran anak bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan.

 

5.      Belajar sebelum Tidur

Belajar tidak harus memegang buku, mungkin dengan bercerita atau mendongengkan hal-hal yang mengandung unsure pembelajaran.Atau anak diajak sekadar mengulas hal-hal yang baru dipelajari atau pernah dipelajari. Bisa dengan latihan berhitung, menghafal yang harus dihafalkan dan lain-lain. Dampak positif dari belajar sebelum tidur,anak akan lebih mudah mengingat esok harinya ketika dia bangun tidur.

 

Dengan melaksanakan lima hal di atas, insya Allah hati anak didik kita akan bisa kita sapa, kita pengaruhi agar hadir dari hati mereka keinginan yang kuat untuk belajar, karena hatinya adalah raja yang bersih dari lahirnya. Itulah fitrah kita dan anak didik kita karena begitu fitrah dari Yang Maha Kuasa. Hati itu amanah harus dipelihara dengan zikir, ibadah, dan amal shaleh, agar tetap terjaga kemurniannya.


Oleh: Ali Usman

Saya Ali Usman, S.S., M.Pd. Lahir di Padang, 25 Februari 1982. Memiliki satu istri (Gusmardina, S.PdI.) dan empat orang mujahid dan mujahidah.

 

Mujahidah pertama Alhimmatul'Aliyah Radhwa. Mujahid kedua Abdullah Hazim, Mujahidah ketiga Huriyah Sakhia, dan Mujahid keempat Abdullah Hilman. Sehari-hari bertugas sebagai Guru Bahasa Indonesia di SMP Perguruan Islam ArRisalah (Islamic Boarding School) Kota Padang Sumatera Barat. Alamat email : ali.usman252@gmail.com. Nomor HP/WA/Telegram : 081363046547. Boleh juga ikuti saya di Instagram ali.usman252, Facebook Ali Usmandan Channel Youtube Ali Usman Berbagi.

 

Posting Komentar

0 Komentar