Tak Bisa Mengatasi Banjir dengan 'Low Politics'

 


Mari kita cermati isu yang berkembang di media konvensional dan sosial saat banjir mengepung, khususnya di Jakarta. Mana yang lebih dominan: soal lingkungan atau politik? 


Memang belum ada riset khusus tentang ini. Tapi secara kasat mata, kita bisa simpulkan lebih banyak melihat banjir dari kacamata politik. Ini setidaknya terlihat bagaimana 'bisingnya' dunia maya ketika Jakarta akhirnya banjir.


Hampir semua elemen masyarakat bersuara. Anies dianggap tidak becus. Sang Gubernur DKI Jakarta diminta perlu belajar dari Ahok. Dan seterusnya. Minim sekali mereka yang berbicara tentang ekologi atau lingkungan. Misal, soal serapan air di hulu yang kian terkikis akibat pembangunan. Juga tentang kian menyempitnya Daerah Aliran Sungai (DAS).


Menjadi lebih menarik ketika kegaduhan hanya terjadi saat Jakarta banjir. Sebelumnya, berbagai daerah juga terendam air, bahkan lebih parah. Ada Kalimantan Selatan, Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang dan lainnya.


Saya tidak dalam posisi membela Anies. Tapi hanya ingin mengajak kita semua untuk segera kembali ke khittah. Yakni membicarakan banjir dari aspek lingkungan. Suatu hal yang secara perlahan semakin menghilang sejak lahirnya 'Era Pendengung'.


Hari ini kita kian kehilangan objektivitas dan rasionalitas. Banjir pun akhirnya jadi peristiwa yang kita tafsirkan sangat sempit. Hanya soal kubu-kubuan. Pendukung Pak Jokowi vis a vis Pak Anies. Banjir akhirnya cuma jadi ajang pengkondisian untuk kontestasi pilpres.


Inilah yang saya sebut dengan 'Low Politics'. Politik yang hanya berorientasi pada kuasa, bukan nilai dan moralitas. Politik semacam ini pada muaranya hanya akan menjadikan rakyat sebagai korban. 

Lihatlah bagaimana kondisi mereka yang saat ini kebanjiran. Hidup di pengungsian dan kedinginan. Mereka menggantungkan diri pada bantuan orang lain untuk makan. 


Sementara itu, di antara kita sibuk dengan aktivitas 'Low Politics'. Saling serang. Saling caci-maki. Saling menjelekkan. Saling menjatuhkan. Saling menegasikan. Sangat menyedihkan.


Banjir ini setiap tahun kita alami. Seharusnya menyadarkan kita bahwa perlu kolaborasi semua pihak untuk mencari solusinya. Bergandengan tangan agar tak lagi terulang. Sebab banjir ini, di wilayah manapun dapat diselesaikan dengan pendekatan 'High Politics', yakni dengan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada nilai-nilai ideal ekologi dan penegakan hukum.


Banjir tak akan bisa diatasi dengan cara-cara 'Low Politics'. Sadarlah...


Erwyn Kurniawan

Tenaga Ahli DPR RI


Foto: penyerahan bantuan beras untuk masyarakat Kabupaten Bekasi

Posting Komentar

0 Komentar