Kaltim Steril, Lockdown atau Lebaran?

 


Kalimantan Timur dilanda suasana mencekam dengan meningkatnya penyebaran Virus Covid 19, tidak terkecuali di Bontang yang menjadi urutan pertama penyebaran. 


Terkait hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mengeluarkan keputusan Kaltim Steril.  Masyarakat diharuskan untuk ‘semedi’ atau tetap dirumah saja jika tidak ada keperluan. Menutup akses tempat-tempat yang berpotensial memunculkan kerumunan.


Alhasil terjadilah suasana yang justru hampir sama dengan suasana lebaran karena masyarakat yang dilanda kepanikan akibat pemberlakuan ‘lockdown’ dua hari, sabtu dan minggu untuk tiap pekan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini membuat masyarakat memenuhi toko-toko untuk berbelanja sembako. 


Yang saya lihat di toko penjual telur pun nyaris antri panjang karena pembelian telur diluar hari biasa. Seperti suasana mau lebaran, masyarakat di Bontang seperti hampir tumpah ruah di hari jum’at kemarin, yang intinya harus ada stok makan dirumah selama dua hari Kaltim Steril.


Silaturrahim pun terjadi karena yang biasanya semua sibuk online termasuk saling sapa, kemarin di toko-toko bisa bertemu fisik atau tatap muka dengan kenalan, teman atau sahabat tanpa rencana. Saling menyapa dan bercerita singkat. Memang suasana lebaran. 


Apakah Kaltim Steril merupakan solusi bagi pemutusan rantai penularan Covid 19?


Saya malah khawatir ke depannya justru membludak karena tingginya mobilitas masyarakat di hari kerja antara senin-jumat.


Santi 

Reli Kaltim

Posting Komentar

0 Komentar