"Anakku, Menjadi Pemimpin Itu Berat! Dilan Sekalipun Tidak Akan Sanggup, Karena Ini Bukan Sekedar Tentang Rindu"


Pagi itu kepala daerah terpilih mulai dilantik..

Anakku taukah engkau seperti apa menjadi pemimpin itu..


Anakku...

Menjadi pemimpin itu berat, karena sejak saat mereka mengucap sumpah, maka seyogyanya sejak saat itu kehidupan mereka bukan lagi menjadi hak mereka dan keluarganya..

Kini waktu, tenaga dan fikiran mereka telah menjadi hak masyarakatnya, yang kapanpun masyarakat membutuhkan dan memintanya maka mereka harus memberikannya. Sebagaimana Umar Bin Khatab yang bersedia ditemui kapan saja, untuk urusan apa saja bahkan saat dirinya sedang beristirahat dibawah pohon kurma


Anakku

Menjadi Pemimpin itu beraat.. beban yang dipikulnya sangatlah banyak, sebanyak makhluk yang berada dalam teritorial kekuasaannya, yang bahkan saat ada seekor hewan yang terperosok dalam lubang dijalan maka itu menjadi tanggungannya, beban berat itu akan menyedot semua energinya, itulah mengapa rambut dan tubuh Umar Bin Abdul Aziz rontok karenanya, tubuhnya menjadi rapuh dan rentan karena beratnya beban yang dipikulnya


Anakku..

Menjadi pemimpin itu beraaat..Dilan sekalipun tidak akan sanggup memikulnya. Karena ini bukan sekedar tentang Rindu, ini tentang amanah dan tanggung jawab yang harus dipikul dan dipertanggung jawabkan dihadapan Rabb-mu. Itu mengapa saat putranya datang menemuinya di ruang kerjanya, Umar Bin Abdul Aziz mematikan lentera kerjanya kemudian menggantinya dengan lentera rumahnya sambil berkata kepada anaknya "anakku yang kita bicarakan adalah urusan keluarga, sedangkan lentera ini menyala dengan fasilitas negara"



Itulah mengapa kadang abah bingung anakku..

Mengapa banyak orang berlomba-lomba mengejarnya, mengejar sesuatu yang membawanya tepat ditepi jurang ditengah gelap malam, yang saat dirinya salah melangkah maka ia akan tergelincir, dalam..


Tapi anakku mereka pasti punya alasannya..

Sebagaimana Nabi Yusuf AS saat 'meminta' untuk diangkat menjadi pejabat Negerinya, ia punya alasannya.. karena Sang Yusuf mengerti masalah dan mengerti bagaimana menyelesaikannya dan tentu saja juga karena mendapat 'bisikan' dari Tuhannya


Jadi Anakku..

Kita disini saja yaa

Menatap alam dan menghirup udara

Sambil terus bersiaga, menjadi prajurit yang selalu siap menerima perintah !!


Samarinda, Pramuka 26 Feb 2021

Bang Ro

Posting Komentar

0 Komentar