Tentang Kasih Sayang Allah dan Amalan Sederhana

Ilustrasi (foto:pexels.com) 


Ada seseorang yang selama di dunia sebaian besar usianya rajin beribadah. Semua ibadah wajib tak akan pernah ditinggalkan, ibadah sunnah tak kalah kualitasnya dengan yang wajib. Apa yang makruh ia tinggalkan apalagi yang haram tak pernah sedikitpun tersentuh olehnya.

Kira-kira ketika meninggal dunia kemudian di akhirat dia akan berada dimana? Ya, sudah pasti dia akan berada di surga jika dia benar-benar ikhlas melaksanakannya.

Lalu, pertanyaannya adalah apakah dia berada di surga itu karena ibadahnya selama di dunia? BUKAN. Mengapa bukan? Karena sesungguhnya keberadaannya di surga melainkan karena Maha Kasih Sayang Allah SWT kepadanya.

Betapa banyak kisah hikmah yang pernah kita dengar dari orang-orang sholeh tentang kasih sayang Allah SWT. Salah satunya adalah kisah seorang wanita pelacur yang akhirnya Allah ampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surgaNya.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Ada seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di hari yang panas terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya dan menimba air dengannya. Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim no. 2245).

Mari kita perhatikan dan kita bandingkan dua contoh di atas yang sangat kontras terlihat oleh kita, pertama: seseorang yang sepanjang hidupnya beribadah kepada Allah SWT dan Allah masukkan ke dalam surgaNya; kedua: wanita pelacur yang bergelimang dosa karena profesinya yang hina, namun hanya karena amal yang sederhana yang memiliki timbangan yang berat di sisi Allah kemudian dengan kasih sayangNya Allah mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surga.

Terus kita memilih jadi orang yang tidak baik saja? Jadi buzzer, jadi pelacur, jadi koruptor namun melakukan amalan-amalan sederhana seperti kisah di atas?

Ya enggak begitu juga. Masalahnya kita tidak pernah tahu kapan nyawa ini dicabut. Dalam momentum seperti apa kita akan mati. Saat mengerjakan banyak amal saleh atau saat bertaubat dari keburukan lalu mengerjakan amalan sederhana. Itu!

Subhanallah, walhamdulillah.

Wallahu a'lam bish-showab.

Tabik!


Aris Andriansyah
Serang, Banten

Relawan Literasi


Posting Komentar

0 Komentar