Memulai Gerakan Literasi di Rumah

 


Cara Membuat Gerakan Literasi di Rumah 


Ini ilmu didapatkan dari Kang Cepy Pramana. Seorang penulis senior yang telah berkarya di banyak media sejak tahun 1990an. 


Sabtu (23/1/2020) kemarin ia mengisi pelatihan literasi untuk milenial yang digelar DPRa PKS Jatimekar, Jatiasih Kota Bekasi. 


Ia menyampaikan gerakan literasi harus dimulai dari rumah dengan hal yang sederhana dan gampang dilakukan. 


Menurut beliau, ada lima cara memulai gerakan literasi di rumah:


1. Membangun Perpustakaan Mini di Rumah


Buku mahal? 

Tergantung. Ada yang lebih murah dari semangkuk baso di kedai baso ber-AC. Kalau saya dan keluarga biasanya suka datang ke book fair. Anak-anak membuat celengan, menyisihkan uang jajannya. 


2. Mengisi Perpustakaan dengan Berbagai Buku Bacaan 


Nah kalau sudah punya perpustakaan mini di rumah, selanjutnya adalah mengisi perpustakaan itu. Kalau masih punya buku anak-anak balita, ya coba diisi dengan buku anak-anak. Insyaallah gak perlu ikut kursus membaca, kalau di rumah banyak buku, nanti anak-anak dengan sendirinya akan bisa membaca.


3. Membaca 20 Menit Sebelum Tidur 


Ini sebenarnya aktivitas yang bagus sebelum tidur. Saat membaca buku itu, tarikan nafas lebih teratur. Jadi relaksasi setelah aktivitas seharian.


Kebiasaan membaca buku ini harus sekuat mungkin dipertahankan. Di zaman ini, pesaingnya adalah gadget, grup WhatsApp, trending topik Twitter dan segenap sumber informasi lainnya. 


4. Membuat Reading Diary


Nah ini silakan dicoba. Menulis diary bukan milik anak perempuan saja. Anak cowok juga boleh. Contoh suksesnya sudah banyak. 


Ahmad Fuadi penulis Novel Negeri Lima Menara. Novel tentang kesehariannya sebagai santri yang belajar di Pesantren Gontor Jawa Timur.


Raditya Dika yang stand up komedian itu juga berawal dari menulis diary di blog berjudul Catatan Harian Kambing Jantan.


Yang paling fenomenal ada Laskar Pelangi nya Andrea Hirata yang biasa menulis catatan harian sejak duduk di SD Muhammadiyah Gantong Pulau Belitung.


Ketiganya penulis ini cowok dan berawal dari menulis catatan harian. 


5. Membentuk Klub Membaca (Menulis) 


Ini juga penting. bergabung dengan yang juga suka menulis. Ada banyak klub membaca dan menulis. Forum Lingkar Pena misalnya. Ini forum gede banget dan terus berkembang sampai sekarang. Anggotanya datang dari beragam profesi dan kalangan. 


Komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga punya sayap penulis bernama Odojer Menulis 


Sekarang ada juga partai politik yang memfasilitasi kader dan anggotanya yang suka menulis dan mau belajar menulis dalam sebuah wadah. 


Partai tersebut bernama PKS yang lima tahunan ini punya komunitas bernama Relawan Literasi (Reli) PKS. 


#


Terimakasih Kang Cepy atas ilmunya untuk anak-anak muda Jatiasih. 


Salam Literasi


Enjang Anwar Sanusi

Komunitas Reli PKS

Posting Komentar

0 Komentar