Galau Kapan Lebaran?


Lebaran esok atau lusa mestinya gak bikin kemrungsung dan galau. Kalau lebaran esok, berarti pagi-pagi gak perlu sahur karena memang terlarang untuk puasa di 2 hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, dan tinggal berangkat ke lapangan untuk sholat Id. 

Yang membuat galau itu karena lebaran dibarengi ketupat beserta opor, rendang, sambal goreng hati ampela, dan sebagainya yang mesti tersedia bersamaan. Atau harus tersedia bakso, tekwan, soto, dan sebagainya di hari raya. Kalau lebaran esok, galaulah bagi yang belum punya persiapan, karena terbiasa belanja bahan saat H-1. 

Padahal di kampung halaman kami di Jawa Timur, ketupat dan lepat (kupat dan lepet) baru dimakan di lebaran hari keenam dan ketujuh, yang disebut sebagai Riyoyo Kupat. 

Itulah adat istiadat yang berbeda berlaku di masyarakat.

Kira-kira kapan lebarannya?
Kalau menurutku sih, kemungkinan besar lebaran Idul Fitri 1440 H tetap jatuh pada hari Rabu tanggal 5 Juni 2019. Kenapa bisa begitu? Pertama, jauh hari Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1440 H bertepatan dengan 5 Juni 2019 M. Kedua, karena cuaca yang hujan berawan akan menyebabkan tidak terlihatnya hilal bulan baru, yang artinya bulan Ramadhan digenapkan 30 hari dan 1 Syawal jatuh di tanggal 5.

Yakin begitu?
Nggak juga. Kalau di mayoritas wilayah yang menjadi titik pantau hilal cuacanya tidak sama dengan Batam alias bercuaca cerah, maka mutlak mengikuti tampak-tidaknya hilal bulan baru. Bisa jadi hilal sudah muncul, bisa juga belum. Jika sore ini hilal sudah muncul maka otomatis esok hari adalah Idul Fitri.

Apapun yang terjadi, santai saja kita hadapi. Kalaulah esok lebaran, nanti malam aku akan siapkan bumbu opor dan sayur buncis beserta sambal udang. Habis sholat subuh esok tinggal sreng sreng menyelesaikan masakan. Rendang juga sudah tersedia dari tadi siang. Rencananya mau ditambahi gudeg semula jadi tinggal panasi. 

Sore ini bersiap-siap membuat selongsong ketupat, lontong daun, dan lepet. Ketupat orderan anak kedua, lontong daun orderan anak pertama, dan lepetnya merupakan keinginan tukang masak biar rindu kampung halaman bisa terobati.

Aku pasrah menanti konferensi pers dan ketetapan sidang isbat. Kalaulah lebaran esok dan cerita masakan di atas lebih banyak sebagai wacana, okelah belanja saja makanan semula jadi semuanya.

Oleh Rahna Faizah

Posting Komentar

0 Komentar