Abrahah Jaman Now


Oleh : Ibnusy Haq

Seorang Kyai berkisah tentang tentara Abrahah yang mencoba akan menghancurkan Ka'bah. Kata Sang Kyai (berdasarkan dalil) penduduk Quraisy sudah pasrah. Bahkan pemuka Quraisy saat itu, Abdul Muthallib menginstruksikan seluruh penduduknya untuk meninggalkan Mekah.

Abdul Muthallib menghadap Abrahah untuk meminta 200 ekor unta yang ditahan pasukan bergajah. 

Abrahah heran, tokoh besar sekelas Abdul Muthallib menghadapnya hanya untuk urusan 200 unta miliknya, bukan kekhawatiran Ka'bah akan hancur. 

"200 unta itu milikku, dan aku akan memintanya. Sedang Ka'bah adalah milik Allah. Dan Allah lah yang akan menjaganya," begitu kurang lebih kata Abdul Mutahllib. 

Akhirnya berangkatlah pasukan Abrahah menuju Ka'bah. Namun belum sampai masuk area Baitullah, pasukannya terhenti. Abrahah memberi instruksi kepada pasukan gajah agar terus bergerak, namun rupanya pencipta gajah juga memberi instruksi agar mereka tetap diam. Dan pasukan gajah lebih mentaati perintah Allah. 

Kemudian Allah datangkan tentara Ababil (burung yang berbondong-bondong) yang membawa batu panas dari neraka. Ditimpakan kepada pasukan bergajah. Mereka tidak saja mati, namun bentuk raganya seperti daun yang dimakan ulat (QS:105:1-5)

Kisah lain menyebutkan, hanya Abrahah yang tidak mati. Namun ketika mencoba menyelematkan diri, raganya putus satu demi satu sebagai adzab pedih yang dirasakannya. 

Begitulah siksa bagi para penista dan penghancur agama Allah. Jangan coba-coba.

Kini para perusuh, penista dan perusak agama masih ada. Mereka akan bermain dengan segala propaganda. Terlebih propaganda politik. Karena kisah Abrahah adalah kisah politik. Kisah kekuasaan. Mereka pun akan bermain dalam wilayah politik, termasuk (mungkin) pemilu 2019.

Jadi kita harus mencoba menghentikan laju "Abrahah" masa kini. Dengan sekuat yang kita mampu. Selebihnya biarlah Gusti Allah yang akan menyelesaikannya.

#PengingatDiri
#NgajiKuping

Posting Komentar

0 Komentar