Gubernur Penuh Prestasi : Pribadi, Keluarga dan Pemerintahan




Ramadhan kemarin, di medsos banyak beredar berita tentang seorang pelajar kelas 3 SMP yang i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ia rela duduk sendirian untuk mengkhatamkan bacaan Qur’an, meskipun teman-teman i’tikaf banyak yang sedang keluar dari masjid untuk melaksanakan kegiatan lain. Ternyata remaja itu bernama Hadi, putra dari Gubernur Jawa Barat, Aher dan Netty Prasetiyani. Jika remaja seusianya banyak yang gemar menonton YouTube dan bermain games, Hadi justru khusyuk mengkhatamkan bacaan Al-Quran. Inilah adalah salah satu hasil pembinaan dalam keluarga seorang Gubernur. Luar biasa.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Kang Aher memang sosok pemimpin yang penuh bintang, dengan ribuan prestasi dalam memajukan Jawa Barat. Namun dirinya tetaplah seorang pribadi yang santun dan merakyat. Bukan hanya itu, keluarga Kang Aher bisa menjadi contoh teladan bagi masyarakat. Bahwa ketika menjadi pejabat, tidak melupakan pembinaan keluarga, sehingga keluarga tetap harmonis dan bahagia. Ia adalah sosok suami yang romantis, sosok bapak yang pandai mendidik putra putrinya, serta sosok warga masyarakat yang akrab dengan lingkungan sekitar.

Pribadi Penuh Prestasi

Entah sudah berapa ratus penghargaan untuk diri Kang Aher. Rasa-rasanya sosok yang satu ini memang memiliki talenta juara. Baru-baru ini, Kang Aher kembali meraih prestasi bintang. Beliau menerima penghargaan Best Communicators 2017 dari Public Relation (PR) Indonesia. Penghargaan diberikan dalam rangkaian Jambore Public Relations Indonesia (Jampiro) yang ketiga di Yogyakarta, Rabu 23 Agustus 2017. Hal ini semakin menambah daftar panjang prestasi sang Gubernur. Sampai dengan hari ini, Kang Aher sudah menerima lebih dari 200 bentuk penghargaan dalam berbagai kategori, dan dari berbagai pihak.

Rabu 23 Agustus 2017, usai menerima penghargaan dan menghadiri acara Jampiro, Kang Aher masih menyempatkan berbincang asyik dengan beberapa warga Yogyakarta di warung Sate Klatak Pak Pong, Wonokromo Bantul. Dirinya tidak risih untuk duduk di warung yang bentuknya sangat sederhana dan jauh dari mewah. Dengan ramah ia mempersilakan para ‘tamu’ yang tak lain adalah fans Aher, untuk duduk di sekitarnya dan makan malam bersama dirinya. Tidak tampak ada protokoler yang menghalangi khalayak bertemu dan meminta foto dengan beliau.

Ada sangat banyak cerita menarik dari sang bintang. Di antaranya adalah berbagai succes story peningkatan kinerja pemerintah daerah. Kang Aher menceritakan berbagai program inovasi pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang telah berjalan sukses. Misalnya tiga aplikasi pelayanan publik yang telah diadopsi oleh 17 provinsi di Indonesia dan menjadi pilot project KPK dalam pencegahan tindak korupsi. Aplikasi tersebut adalah pelayanan perizinan terpadu satu pintu, aplikasi sasaran kinerja pegawai (SKP) online berbasis tunjangan perbaikan penghasilan pegawai dan aplikasi e-samsat. Ini sangat memperlancar arus pelayanan publik dan meningkatkan kinerja aparat. Tidak heran, Jawa Barat dua tahun berturut-turut meraih penghargaan “Provinsi berkinerja terbaik nasional” pada tahun 2016 dan 2017.

Kang Aher juga menceritakan berbagai inovasi di bidang perkebunan. Sejak cerita panjang lebar tentang potensi kopi Jawa Barat, yang selalu meraih kejuaraan kopi internasional. Kopi Gunung Puntang yang pernah menjadi juara pertama kopi dunia di tahun 2016, kini menjadi rebutan para penggila kopi di suluruh dunia. Harganya pun mulai fantastis, karena memang produksinya belum banyak. Beliau juga bercerita tentang ikan patin, lele, dan berbagai inovasi pada perikanan, pertanian dan perkebunan. Sangat banyak penemuan baru yang sangat menguntungkan bagi masyarakat petani dan peternak.

Mencontohkan Keluarga Sakinah

Kang Aher adalah pemimpin yang dikenal memiliki keluarga yang harmonis. Bersama sang istri, Netty Prasetiyani, Kang Aher memberikan contoh teladan kebaikan dalam membangun keluarga sakinah, mawadah warahmah. Mereka adalah keluarga yang melandasi kehidupan di atas pondasi ibadah kepada Allah. Tak heran Kang Aher sangat menjaga dan menekankan pelaksanaan ibadah kepada semua anggota keluarga. Kang Aher adalah seorang hafizh Qur’an, maka ia pun selalu menjaga nilai-nilai Qur’an dalam kehidupan keluarga.

Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sosok Netty Prasetiyani, seorang istri salihah yang setia mendampingi Kang Aher dalam suka dan duka. Sejak dari rumah-rumah kontrakan, hingga kini menjadi Gubernur dua periode, Netty adalah istri yang tegar dalam semua kondisi dan situasi. Pada situasi sulit sang suami saat mengawali hidup berumah tangga, ia adalah istri yang qana’ah dengan kondisi yang ada. Setelah sang suami menjadi pemimpin Jawa Barat, Netty tetap mendampingi dengan posisi yang tepat. Hal ini karena Netty adalah sosok perempuan cerdas yang memiliki banyak narasi besar tentang berbagai sisi kehidupan.

Kang Aher lahir pada tangga 19 Juni 1966 di Sukabumi, Jawa Barat. Lahir di lingkungan keluarga sederhana, membuat Kang Aher harus rela berjualan gorengan milik tetangganya, sepanjang jalan dari rumah menuju sekolah sejak SD sampai SMA. Tempaan kehidupan ini yang membuat Kang Aher hidup sebagai sosok ‘manusia biasa’ yang tidak menjadi lupa diri saat sudah menjadi pejabat nomer satu di Jawa Barat selama dua periode.

Kang Aher sangat memperhatikan pembinaan hidup berumah tangga. Ia adalah sosok bapak yang sangat perhatian terhadap enam orang putra putrinya, yang ia cetak menjadi anak-anak salih dan salihah. Kang Aher selalu menekankan bahwa ketahanan keluarga adalah pondasi kebaikan masyarakat, bangsa, negara dan peradaban dunia. Maka ada sangat banyak program pemerintah daerah Jawa Barat yang berorientasi pada penguatan ketahanan keluarga. Ini memberikan gambaran utuh, bahwa Kang Aher sosok pemimpin yang ramah keluarga, dan memberikan contoh teladan dalam keluarganya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Kang Aher terbiasa melakukan kegiatan ‘orang pada umumnya’. Berbelanja sayur ke pasar, mengantar istri, mengantar anak sekolah, membersihkan rumah, bahkan memasak, adalah kegiatan yang baginya bisa dinikmati. Sebelum menjadi Gubernur, Kang Aher pernah mengajar di berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Pusat Studi Al-Manar, dan lainnya. Ini sekaligus menunjukkan kapasitas intelektual sang Gubernur yang tidak diragukan lagi. Pantas apabila dirinya menerima penghargaan gelar Doktor honoris causa karena memang memiliki intelektualitas yang handal.

Kiprahnya sangat layak diteladani oleh para pemimpin lainnya. Prestasi melangit, namun pribadi tetap membumi. Sabisa-bisa, kudu bisa, Insyaallah pasti bisa. Sukses selalu Kang Aher.

Oleh : Cahyadi Takariawan

Posting Komentar

0 Komentar