Manusia Paling Utama





Manusia Paling Utama
By; Sofyan Atsauri Modeong

Dalam Islam kita mengenal istilah wajib/kewajiban dan Sunnah. Sebenarnya ada juga beberapa hukum lainnya. Namun saya akan cenderung bicara kedua hal di atas.

Dua Istilah ini juga bisa berbeda-beda maknanya jika dilihat dari sudut disiplin ilmu yang berbeda. Misalnya soal Sunnah, sunah menurut ilmu fiqih, hadist, dan Aqidah itu masing-masing punya pengertian yang berbeda-beda.

Saya akan membicarakan dual hal ini menurut ilmu Ushul Fiqih dalam konteks pergaulan atau aktifitas sosial kita.

Kewajiban menurut ilmu usul fiqh adalah, sesuatu yang mendapat pahala apa bila di kerjakan dan diberi sanksi bagi yang meninggalkannya.

Dalam aktivitas sehari-hari kita sering melakukan banyak hal yang semua itu lebih banyak disebabkan karena kewajiban.

Ada yang rajin datang kekantor bukan kerena ingin meningkatkan pelayanan sebagai panggilan jiwa, namun karena kewajiban yang nantinya akan mendapatkan  sangsinya jika telat. Bukan karena kedisplinan yang benar-benar hadir dalam jiwa sebagai manifesto keimanan.

Mengeluarkan zakat bukan karena panggilan jiwa untuk membantu sesama makhluk Tuhan. Tetapi lebih kepada rasa paksaan Tuhan terhadap dirinya.

Ada yang membantu orang miskin bukan berangkat dari keinginan Jiwa humanisme nya, tapi lebih kepada ingin mendapatkan cap kebaikan dari orang banyak. Atau ingin terpilih lagi sebagai apa di suatu lembaga dan sebagainya.

Bukan tidak baik orang yang melakukan sesuatu karena berdasarkan rasa kewajiban.  Namun orang yang demikian sebenarnya tidaklah begitu  spesial atau utama. Sebab orang yang melakukan kewajiban menyadari bahwa jika tidak melakukan nya ia akan dapat sangsi dan jika melakukan nya ia terlepas dari kewajiban itu dan tidak mendapatkan sangsi hukuman.

Orang yang melakukan sesuatu berdasarkan kewajiban kadang pula berangkat dari rasa keterpaksaan. Jadi apa yang utama dengan orang yang sekedar menunaikan kewajiban? Tidak ada sama sekali. Anda baik karena ingin diperlakukan baik itu biasa saja. Anda membayar iuran sekolah itu bukan keutamaan, anda baru utama jika banyak melakukan kebaikan namun itu bukan kewajiban anda.

Sunnah, mendapatkan pahala jika mengerjakan nya dan tidak mendapatkan dosa atau sangsi bila meninggalkan nya.

Inilah orang yang paling utama. Mengerjakan sesuatu bukan hanya kerena kewajiban. Namun lebih kepada panggilan jiwa dan rasa humanisme nya.

Berbuat baik bukan karena ingin di balas kebaikannya. Berbuat baik bukan kerena merayu untuk memperoleh kebaikan atau jabatan.

Tipe orang seperti ini selalu agresif dalam melakukan kebaikan. Dan tidak mengenal musim apa lagi memilih objek kebaikan.

Ia membantu bukan hanya kepada orang yang suka melakukan kebaikan kepada pribadinya. Bukan pula kerena orang yang dulu pernah memilih nya menjadi apa dan siapa dia. Namun semuanya berangkat dari naluri humanistik yang dimilikinya.

Inilah orang yang paling utama. Sebab jika ia tidak melakukan semua yang bukan kewajibannya sebenarnya ia tidak akan mendapatkan sangsi apapun. Toh bukan kewajibannya. Namun semua itu ia lakukan karena panggilan jiwa nya.

Posting Komentar

0 Komentar