8 Pesan Kebaikan Habib Salim Segaf Al Jufri


Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Menyampaikan kebaikan, keindahan, dan kebenaran Islam kepada sesama, kadang sudah seperti nano-nano. Ramai rasanya. Kadang manis, kadang ada asamnya juga. Atau bahkan mungkin pahit-pahit manis seperti kopi dan gula? Pernahkah juga muncul rasa geregetan, “Ini untuk kebaikan juga, kok yo moh-emoh tenan to tak kandani?
Hmmm, sebelum resah makin berkepajangan, ingatlah bahwa kita juga manusia yang punya banyak cela, orang lain juga tak sempurna. Yuk tenangkan hati, mari kita kembalikan kepada Sang Maha Sempurna Sang Pemilik Jiwa, Allah Azza Wa Jala. 
Semoga 8 pesan kebaikan dari Al-Habib DR Salim Segaf al-Jufri di bawah ini bisa melegakan hati ya.

1. Ayo Bersyukur, Nikmat Mana yang Kita Dustakan? 

Mari kita senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Termasuk nikmat berkumpul bersama orang-orang shalih. Semua bentuk capaian-capaian dari orang-orang yang berkumpul untuk menyerukan agama Allah, adalah anugerah Allah. Kita? Hanya sebatas berusaha, dan Allah yang menentukan hasilnya.  
هذا من فضل ربي أ أشكر أم أكفر

2. Ditinggalkan, adalah Sunatullah

Ada yang datang, ada yang pergi. Dulu berjalan beriringan, sekarang tak lagi bersama. Itu sunnatullah, Apa yang terjadi di negara kita, hendaknya setiap aktivis dakwah bisa memahaminya dengan bijaksana. Kewajiban kita sebagai sesama muslim adalah berdoa untuk kita dan saudara-saudara kita yg sudah tidak bersama kita.
اللهم اهدنا واهدهم واغفر لنا ولهم 
Meski sudah tidak dalam barisan yang sama, pintu selalu terbuka. 
Dalam berinteraksi sosial, akhlak terpuji adalah nomor satu bagi aktivis dakwah. Terhadap saudara-saudara kita, termasuk kepada yang sudah tidak lagi bersama. Ukhuwah islamiyah tetap harus kita pelihara. Jika ada yang memiliki hajat, yuk didatangi. Jika ada yg membutuhkan pertolongan, mari kita bantu. Tidak perlu terus menyalahkan, apalagi menghujat dan memfitnah ya.

3. Sampaikanlah Kebaikan-Kebaikan dengan Cinta

إذا صَحَّ منك الودّ فالكُلُّ هَيِّنٌ وكُلُّ الذي فَوقَ التُّرابِ تُراب
Cinta kepada masyarakat, itulah kunci untuk membuka hati mereka dalam menerima kebaikan. Jika cintamu benar, maka semua akan mudah.
Dan setiap yg ada di atas tanah ini akan menjadi tanah.
(Rabiah Adawiyah
Jika kita berdakwah berlandaskan kecintaan, maka insyaallah akan dimudahkan Allah SWT. 

4. Lebih Bersungguh-Sungguh Mendekat Kepada Allah

Seorang guru dalam aktivitas dakwah hendaknya lebih dalam bersungguh-sungguh mendekat kepada Allah.
Lisan yang dibasahi oleh dzikir ma’tsurot di pagi dan petang hanyalah pembuka saja. Setelah itu guru harus memperbanyak kalimat thoyyibah. Istighfar tidak hanya ratusan. Lebih dari itu, supaya termasuk golongan yg bibirnya senantiasa basah dengan dzikrullah.
Qiyamul lail tiap hari juga sangat penting, meski hanya beberapa menit.
Karena
فاقد الشيء لا يعطي
Orang yang tidak memiliki apa-apa, tidak akan bisa memberi.

6. Dekat dengan Allah, Jauh dari Syaithan

Menguatkan hubungan dengan Allah menjadi kunci bagi kita supaya dijauhkan dari godaaan syaithan
(قَالَ فَبِمَاۤ أَغۡوَیۡتَنِی لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَ ٰ⁠طَكَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ)
(ثُمَّ لَـَٔاتِیَنَّهُم مِّنۢ بَیۡنِ أَیۡدِیهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ أَیۡمَـٰنِهِمۡ وَعَن شَمَاۤىِٕلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَـٰكِرِینَ)
Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur [Surat Al-A’raf 17]
Iblis berjanji akan menyesatkan manusia dari jalan Allah yang lurus. Iblis akan mencari celah kelemahan tiap-tiap individu. Baik itu berupa harta, tahta, atau kenikmatan dunia yg lainnya.
Ayat di atas menyatakan Iblis akan menggoda kita dari depan, belakang, dari arah kanan dari arah kiri. Mereka yang tergoda menjadi pribadi-pribadi yang tidak bersyukur.
Ketika menyatakan godaan Iblis dari depan dan belakang memakai harf من tetapi dari arah samping kakan kiri memakai harf عن 
Dalam bahasa Arab, عن memiliki makna lebih jauh dari من, rahasianya adalah disamping kanan kiri kita ada malaikat.. 
Sedangkan di ayat tersebut Iblis menyatakan tidak menggoda manusia dari arah atas dan bawah. Karena dua tangan dan wajah yg sering menengadah ke atas, berdoa kepada Allah menjadikan Iblis jauh dari kita.  Begitu pula, hubungan kita terasa dekat dengan Allah di saat kita dibawah yaitu ketua sujud. Maka perbanyaklah berdoa dan sujud!  

7. Perbanyak Interaksi dengan Orang Shalih

Dalam menyampaikan kebenaran, kita juga harus memperbanyak interaksi dengan orang-orang shalih, karena saudara shalihah kita termasuk yang bisa bersaksi atas kebaikan kita di kehidupan akherat kelak.
Imam Hasan Al-Bashri menyampaikan :
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة 
Perbanyaklah berteman dengan orang-orang mukmin, karena mereka memiliki syafaat esok di hari kiamat.
Ibnul Jauzi sampai berpesan kepada murid-muridnya, jika kelak di akhirat mereka belum berjumpa dengan sang guru, mereka diminta untuk bersaksi kepada Allah perihal kebaikan yang pernah dilakukan sang guru.

8. Di antara ungkapan orang-orang shalih yg kita dengar adalah:

رب ما طابت الدنيا إلا بذكرك
و ما طابت الآخرة إلا بعفوك
وما طابت الجنة إلا برؤيتك 
Yaa Rabb.. Dunia ini tidaklah Indah kecuali dengan dzikir kepadamu.. 
Akhirat tidaklah Indah kecuali dengan ampunan-Mu
Dan Surga tidak lah indah, tanpa menatap-Mu yaa Rabb!
Mudah-mudahan kedelapan poin di atas makin melesatkan semangat kita untuk terus beribadah dan menebar kebaikan ya.

Posting Komentar

0 Komentar