Habib Salim : Jadikanlah Dakwah Sebagai Panglima dan Menangkan Allah


Azam kita bukan menang untuk berkuasa. Namun menang untuk melayani umat. Menangkan agama Allah maka Allah akan menangkan dakwah kita.

Itulah pesan Habib Salim Al Jufri saat silaturahim dengan sekitar 60 ikhwan dan akhwat di Gedung DPP PKS, Jakarta Selasa sore (27/11/2018). Hadir mendampingi  Habib Salim diantaranya Ustadz Amang Syafruddin, Ustadz Wibowo dan Ustadz Yusni.

Dari pihak ikhwah yang dulunya dinamakan Forum Kader Peduli (FKP) seolah-olah kembali ke rumahnya. Dari FKP diantaranya hadir Ustadz Habibullah Lc, Ustadz Mintasa, Ustadz Yudi Rahmat, Ustadz Nasir, Ustadz Haikal dan Ustadz lainnya.

Habib Salim pun mengajak kepada ikhwah yang hadir untuk menangkan dakwah dan agama Allah.

"Sekarang kita buka. Bila ada yang mau dalam struktur silakan ini dibuka.  Dan bila di luar pun demikian silakan. Yang penting kita bersama-sama menangkan Allah," pesannya.

Ia pun mengatakan pentingnya diskusi dan dialog. Dan ketika menjadi keputusan itu harus kita ikuti. Dan dirinya sebagai Ketua Majelis Syuro PKS pun akan mengikuti putusan itu. 

"Jadi yang selalu Allah pikirkan. Seperti keinginkan yang Allah inginkan; bukan rebutan jabatan. Ini negara adil. Harus berkuasa dan layani mereka semua. Yang miskin dan susah kita harus bantu".

Habib Salim  bercerita ketika di Turki bangga dengan pembangunannya. "13 tahun bangun di Eropa, seperti pembangunan 50 tahun di Eropa. Jadi menang itu untuk seperti itu. Dan menang di 2019. Jadi antum bergerak. Menangkan Allah," terangnya.

Menteri Sosial era SBY itu pun meyakini ikhwah yang hadiri memiliki banyak massa dan pengaruh di masyarakat. "Saya yakin itu antum-antum punya massa. Dan antum pasti punya ummat. Dan back to rumah antum. Bahwa setiap ikhwan dan akhwat punya energi yang luar biasa."

Ustadz Habibullah Lc mengatakan Habib Salim adalah guru kami yang tidak pernah lepas dari dakwah. Ini sebuah nikmat yang luar biasa dan dihimpun sesuatu kekuatan. Yang sama-sama mencintai dakwah sampai mati. 

Ia pun mengatakan bahwa yang memulai silaturahim dengan Habib Salim adalah dirinya. "Yang memulai itu saya. Saya berbicara dengan guru saya. Bib kita harus melakukan sesuatu untuk amal nanti dan dihisab Allah. Sebagaimana diketahui kita semua tidak mau adanya perpecahan. Dan karenanya dijaga niat baik dari faktor kepentingan. Kami tidak membedakan kamu dapat apa?"

"Dulu kita diberi nama Forum Kader Peduli (FKP) dan dinamai ehh cocok. Tapi intinya kita kehilangan teman. Kita kehilangan jaringan. Demi Allah saya siap untuk menangkan Allah".

Begitu Habib Salim jadi (Ketua Majelis Syuro DPP PKS. Dirinya ketemu beberapa orang DPP yang sering ketemu dan peduli.

"Alhamdulillah kita bikin komunikasi dan terus ketemu. Namun saya komitmen tidak bikin jamaah. Saya melihat kalau pemimpin tidak zuhud maka akan mudah ditumbangkan. Dan alhamdulillah kembali ke Assholah dakwah," tuturnya.

"Jadi hadir kita disini. Tidak lebih pada peduli. Namun peduli. Wujud cinta kami harus benar melupakan ego sektoral dan melihat Ahlul Sunah Wal Jamaah. Umat butuh sebuah partai yang konstitusional." 

Ia pun berharap adanya follow up dari pertemuan dengan Habib Salim. "Semoga apa yang hadir akan ada follow up nya. Insya Allah kita partai itu sebagai puncak gunung es. Dan kita menjadi permukaan yang kokoh. Kita kembali kepada Rosulullah".

Ustadz Nasir dari Bandung berkata, "hari ini kita dipertemukan kembali. Mudah-mudahan mendapatkan keberkahan. 10 tahun kami terputus dalam jamaah ini. Alhamdulillah kita tetap terhibah dalam aktivitas kemasyarakatan. Alhamdulillah hari ini kami diundang itu suatu kenikmatan."

Nasir pun bercerita tentang guru-guru dakwah yang telah pergi meninggalkan dunia. "Kami dididik guru-guru kami. Akh setio kita dipertemukan dengan guru-guru kami Ustadz Tizar Zein, Ustadz Mardani dan Ustadz Rahmat Abdullah. Senantiasi orientasi kita disatukan oleh orang-orang yang berjuang untuk Allah SWT." ###

Posting Komentar

0 Komentar