Sudah Seharusnya Gerindra Mengalah



Siapakah yang layak mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta paska Sandiaga Uno mengundurkan diri? Tak rumit menjawabnya.
Melihat rekam jejak PKS dan Gerindra sejak Pilpres 2014, sejarah Pilkada DKI yang ‘berdarah-darah’, Pilkada Jabar hingga Pilpres 2019, posisi Sandi sepatutnya memang diberikan kepada PKS. Hal ini disampaikan Pengamat Politik sekaligus Analisis Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
“Menurut saya mestinya Wagub kali ini diserahkan oleh koalisi Gerindra ke PKS dan PAN. Karena PKS ini kan waktu Pilkada Jakarta sudah melakukan banyak hal,” ujarnya Sabtu (11/8).
“PKS sudah memberikan kesempatan pada Gerindra, di Jakarta ngalah, Jabar ngalah, Pilpres juga mereka ngalah juga. Makanya Saran saya sih yang ini (Wagub) dikasih ke PKS saja. Bahkan, mustinya sosok Mardani nggak ada masalah buat PKS ya,” tegasnya.
Saran Hendri sangat tepat. Dalam banyak kesempatan, PKS memang kerap berkorban. Di Pilkada DKI, nama Mardani Ali Sera dicoret pada menit-menit akhir, digantikan Anies Baswedan yang kemudian berduet dengan Sandiaga. Demi kepentingan yang lebih besar, PKS legowo.
Di Pilkada Jabar 2018, pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu berubah. Gerindra melalui Prabowo lebih memilih Sudrajat untuk berpasangan dengan Ahmad Syaikhu. PKS juga berlapang dada meski sudah mensosialisasikan duet Deddy-Syaikhu.
Yang mutakhir adalah saat PKS juga legowo ketika nama Habib Salim Segaf Aljufri tak dijadikan cawapres pendamping Prabowo meski direkomendasikan Ijtima’ Ulama. Padahal deretan ulama yang berijtima’ bukan sosok sembarangan. Ada Habib Rizieq Shihab, Zaitun Rasmin, KH Abdul Rosyid Syafi’i dan lainnya.
Bercermin dari fakta sejarah di atas, sudah sepantasnya memang PKS mengisi kursi lowong DKI-2 yang ditinggal Sandi. Tapi syahwat politik membuatnya melindas fatsoen politik. Ini terlihat dari manuver yang terus dilakukan segelintir elit Gerindra.
Kuncinya sekarang ada di Prabowo Subianto. Capres yang diusung Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat ini harus membuktikan ucapannya soal ‘PKS kawan segajah’ bukan cuma lips service. Karena sudah seharusnya Gerindra mengalah kepada PKS.

Erwyn Kurniawan

Posting Komentar

0 Komentar