Masihkah Engkau Tak Hadir, Saudaraku?



Oleh: Erwyn Kurniawan
Presiden ReLi

Saudaraku, masih ingatkah kisah tahun lalu saat umat Islam melakukan Aksi Bela Islam pada 4 November 2016 yang kita kenal dengan 411? Itu adalah aksi lanjutan menuntut keadilan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dengan mulutnya yang tanpa rem telah menista agama kita.

Ratusan ribu umat Islam hadir. Melantangkan suara yang sama. Adili Ahok dan masukkan ke penjara. Adakah Engkau di sana kala itu? Sepertinya aku tak melihat Engkau diana.

Saya masih ingat alasan yang Engkau ucapkan. Bukan cuma Engkau katakan kepadaku, tapi juga terpapar di akun media sosial Engkau.

"Tak perlu Allah dan Islam Dibela."

"Jangan campur adukkan agama dan politik."

Lalu, sebulan berselang, aksi yang lebih kolosal tergelar. Sekitar 7 juta umat Islam hadir di Lapangan Silang Monas, Jakarta pada 2 Desember yang kemudian dikenal dengan 212. Melegenda. Fenomenal. Menakutkan bagi musuh-musuh Islam. Adakah Engkau di sana? Sepertinya aku masih belum melihat Engkau di sana.

Argumentasi ketidakhadiran Engkau pun masih mirip.

"Ahok sudah minta maaf. Buat apa unjuk rasa. Ga ada kerjaan."

"Islam itu pemaaf. Maafkanlah Ahok."

"Islam tetap mulia meski dihina. Jadi tak perlu kita membelanya dengan unjuk rasa."

"Kita harus netral. Tidak boleh memihak."

Aku tak bisa memaksa. Engkau berhak memiliki pilihan. Mungkin Engkau sudah terlanjur terpesona oleh Ahok yang menjadi media darling. Aku tak ambil pusing sambil terus mendoakan agar Engkau berubah.

Hingga datanglah pernyataan Presiden AS Donald Trump. Dia dengan pongahnya mengakui Yerusalem atau Al Quds sebagai ibu kota negara penjajah Israel. Umat Islam di berbagai penjuru dunia marah. Tak terkecuali di Indonesia.

Unjuk rasa dihelat. Ada dari NU. Juga Persis dan ormas Islam lainnya. Ahad, 17 Desember lalu, ratusan ribu kader dan simpatisan PKS menunjukkan kepeduliannya dengan berdemo di depan Kedubes AS.

Tapi sepertinya Engkau masih tak hadir disana.  Alasan Engkau pun menjadi aneh.

"Masih banyak urusan di dalam negeri. Buat apa kita ngurusin negara lain."

"Al Quds itu konflik Israel dan Palestina. Kita ga usah ikut campur."

"Kita masih banyak dosa dan maksiat. Jangan sok suci dengan membela Palestina."

Ahad, 24 Desember besok, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melaksanakan aksi serupa. Diperkirakan melebihi Aksi 212. Masihkah Engkau juga tak hadir?

Lalu apa alasan Engkau? Menganggap semua hal di atas bukan soal aqidah? Atau Engkau masih menunggu saat dunia tersisa orang-orang beriman dan mereka yang berada dalam barisan Dajjal?

Jika Ahok dan Al Quds saja tak mampu menggerakkan roda imanmu, apalagi Dajjal yang dapat menyihir Engkau sehingga terpukau mengikutinya?

Aku tak mau itu terjadi, Saudaraku. Karena Engkau saudara seaqidahku. Dan aku ingin kelak kita berada dalam kebersamaan di dalam JannahNya.

Masihkah Engkau tak hadir, Saudaraku?

Posting Komentar

0 Komentar