Oleh: Nevi Zuairina
Anggota DPR RI Dapil Sumbar II
Bencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat.
Air bah yang datang tanpa aba-aba membawa material kayu, lumpur, dan batu, menghancurkan rumah-rumah warga, fasilitas umum, serta merenggut nyawa.
Duka itu tidak hanya dirasakan oleh daerah terdampak, tetapi menjadi kesedihan bersama seluruh bangsa Indonesia.
Di tengah suasana pilu tersebut, harapan tumbuh dari solidaritas yang tak putus mengalir. Dari berbagai penjuru negeri, uluran tangan datang silih berganti.
Masyarakat, relawan, organisasi sosial, dan lembaga kemanusiaan bergerak dengan ketulusan, menghadirkan bantuan bagi saudara-saudara yang sedang diuji. Semangat gotong royong kembali hidup, menjadi penopang di saat daya dan kekuatan terasa rapuh.
Negara pun hadir di tengah rakyatnya. Pemerintah pusat menunjukkan keseriusan dalam penanganan bencana dengan langkah-langkah cepat dan terkoordinasi.
Presiden Republik Indonesia turun langsung ke lokasi terdampak, memastikan proses evakuasi berjalan, kebutuhan dasar terpenuhi, dan penanganan darurat dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kehadiran tersebut memberi penguatan batin bagi masyarakat agar tidak merasa sendiri menghadapi cobaan berat ini.
Peran TNI, Polri, BNPB, Basarnas, BPBD, BUMN, serta berbagai unsur lainnya patut mendapatkan apresiasi. Mereka bekerja siang dan malam, membuka akses wilayah yang terisolasi, mengevakuasi korban, serta menyalurkan bantuan.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti bahwa dalam situasi darurat, persatuan adalah kekuatan utama bangsa.
Kini, proses pemulihan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Dukungan anggaran melalui APBN dan APBD telah disiapkan untuk membangun kembali rumah warga, fasilitas publik, dan infrastruktur yang rusak.
Namun, tanggung jawab bersama tidak berhenti pada penyediaan dana. Pengawasan, ketepatan sasaran, dan transparansi menjadi kunci agar setiap bantuan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.
Musibah ini mengajarkan bahwa di balik kepedihan, selalu ada jalan untuk bangkit. Dengan semangat basamo, saling menguatkan dan berjalan bersama, Sumatra diyakini mampu pulih.
Insya Allah, dengan ikhtiar kolektif dan pertolongan-Nya, negeri ini akan kembali berdiri, lebih kokoh, lebih waspada, dan lebih berdaya menghadapi masa depan.



0 Komentar