[Tausyiah] Menjahit Pola Hubungan dengan Allah

 


oleh: Ade Gunawan


Berawal dari teguhnya keimanan seseorang dan sabarnya menjalani takdir atau ketetapan Allah Subhanahu wata'ala.


Dia tetap Istiqomah dalam doa dan ibadahnya.


Bukan jalan keluar yang didapat. Tapi ujian, derita dan nestapa yang tiada henti. Datang silih berganti.


Masalah ini belum selesai, datang masalah baru. Begitulah dia menjalani takdir kehidupannya.


Pola hubungan dengan Allah seperti apakah yang dia jalani?


Imannya bermental baja. Bak seorang pejuang dalam perang. Atau seperti petarung di dalam kandang macan.


Ditendang, dibanting sampai remuk. Luka dan berdarah darah.


Itulah sedikit gambaran orang dengan keimanan yang sangat kuat.


Pola hubungan seperti yang digambarkan dalam 

QS. At-Taubah : 111.


Yaitu Pola hubungan jual beli dengan Allah.


"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan  Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung".

------------


Namun di sisi lain, ada juga yang tidak kuat dan tidak sabar.


Dia marah marah dan frustasi. Ibadah dan doanya mulai menurun atau tidak sama sekali.


Sebagian lagi terjerumus kepada dosa dan maksiat. Atau murtad dari agama Allah. 


Sebagian merasa tidak ada jalan keluar sama sekali. Menjadi orang gila bahkan ada yang bunuh diri.


Karena dalam perjalanan doa tidak selalu ada kemudahan dan kesuksesan.


Doa juga akan diiringi ujian dari Allah Subhanahu wata'ala. Atau hasutan dan provokasi dari setan dan iblis.


-------------------

Di tempat yang berbeda. Ada yang kadar keimanannya biasa saja. Ibadah dan doa alakadarnya.


Menjalani takdir kehidupan dengan santai dan apa adanya. 


Dalam setiap meraih harapan dan cita citanya tidak mempunyai ibadah dan doa khusus. Semua dijalani seperti air yang mengalir.


Sukses dan gagal diterima dengan biasa saja. Tidak ada euforia syukur yg berlebihan. Atau marah marah kepada Tuhannya.


Pada posisi seperti ini tidak ada yang frustasi dan putus asa dari Rahmat Allah. 


Semua kejadian tidak mempengaruhi kuantitas dan kualitas ibadahnya.


Orang pada posisi seperti ini, di satu sisi bisa lebih aman. Tidak menjadi murtad, gila atau bunuh diri.


Pola hubungan dia dengan Tuhannya macam apakah ini?


--------


Selayaknya kita semua, bisa memiliki pola hubungan jual beli dengan Allah. 


Dalam setiap doanya, dia bisa menjalani semua uji dari Allah. Dan bisa mengendalikan hasutan dari setan dan iblis.


Seperti seorang penari profesional. Menari di tepi jurang yang dalam. 


Setiap gerak dan langkah harus penuh perhitungan. Mengikuti irama ketukan musik gamelan.


Itulah ciri orang yang bertaqwa, yang selalu berhati-hati dan penuh perhitungan dalam melangkah.


---------


Jika kita termasuk golongan orang yang lemah. Tidak kuat menerima ujian dari Allah. Dan tidak kuat hasutan dari setan dan iblis.


Yang lebih aman kita menari dalam lingkaran garis putih, di tengah lapangan. 


Yaitu mengambil pola hubungan menjadi tawanan Allah.


Seorang tawanan adalah selemah lemahnya posisi. 


Tidak ada tawar menawar, tidak ada transaksi, apalagi lagi memaksa dan menuntut sesuatu.


Dari pada terjerumus menjadi tawanan iblis, lebih baik menjadi tawanan Allah.


Kita menyadari sepenuhnya. Sebagai hamba yang lemah dan tidak berdaya.


Hidup hanya untuk beribadah dan menyembah kepada Allah semata. 


Menjadi tawanan Allah yaitu menjalani semua takdir kehidupan dengan penuh keikhlasan. 


Mendapatkan ampunan Allah dan semua kebutuhannya dicukupi oleh Allah Subhanahu wata'ala.


Seorang menjadi tawanan Allah masih  bisa berkarya dan berkontribusi dan bermanfaat terhadap sesama.


Apabila kita menjadi sebaik baiknya tawanan Allah. Justru kita akan mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya.


Wassalam.

Posting Komentar

0 Komentar