Bakar Batu: Tradisi Kuliner Unik Khas Wamena yang Menjaga Keseimbangan Lingkungan



Oleh: Baiq Tartil


Bakar batu adalah salah satu tradisi unik yang masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Wamena, Papua. Proses ini melibatkan pembakaran makanan di bawah batu panas yang telah dipanaskan dengan menggunakan kayu bakar atau arang. Hasil dari proses ini adalah hidangan lezat yang dikenal sebagai makanan panggang batu.


Namun, di balik kelezatan makanan panggang batu, terdapat fakta-fakta saintifik menarik yang dapat dijelaskan.


Proses Bakar Batu Mengubah Sifat Nutrisi Makanan

Proses bakar batu melibatkan penggunaan batu-batu yang dipanaskan hingga mencapai suhu yang sangat tinggi. Saat makanan diletakkan di atas batu yang panas, proses perubahan terjadi. Suhu tinggi tersebut membuat kandungan air dalam makanan menguap, sehingga kandungan nutrisi dalam makanan akan lebih terkonsentrasi. Di sisi lain, proses panas membuat protein dalam makanan terdenaturasi, sehingga menjadi lebih mudah dicerna oleh tubuh.


Bakar Batu Membuat Makanan Lebih Aman Dikonsumsi

Proses bakar batu melibatkan suhu yang sangat tinggi, hingga 400-500 derajat Celsius. Suhu ini cukup tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya yang mungkin terdapat dalam makanan. Oleh karena itu, makanan panggang batu menjadi lebih aman untuk dikonsumsi.


Bakar Batu Membuat Makanan Lebih Aromatik

Proses bakar batu yang melibatkan kayu bakar atau arang menghasilkan aroma yang khas pada makanan yang dibakar. Aroma tersebut dikenal sebagai aroma kayu atau asap kayu. Aroma ini memberikan sensasi rasa yang khas pada makanan, sehingga makanan panggang batu menjadi lebih nikmat.


Bakar Batu Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Proses bakar batu melibatkan kayu bakar atau arang sebagai bahan bakar. Sementara itu, penggunaan kayu bakar dan arang yang berlebihan dapat berdampak negatif pada lingkungan karena mengeluarkan gas rumah kaca dan menciptakan polusi udara. Namun, proses bakar batu sangat efisien dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan proses ini hanya memerlukan sedikit kayu bakar dan arang, sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar.


Proses bakar batu yang unik ini tidak hanya memberikan rasa lezat pada makanan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan dan lingkungan yang cukup besar. Dalam budaya dan tradisi lokal, proses bakar batu juga menjadi cara untuk mempertahankan warisan budaya dan ketrampilan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencoba makanan panggang batu dan mengalami pengalaman yang unik dari proses bakar batu!

Posting Komentar

0 Komentar