Pancasila di PKS

 


Oleh: Dr Indra Kusumah (Presiden GEMA Keadilan)

Sebelum Brader & Sista baca lebih lanjut tulisan ini, Saya ingin ajak anda tebak lokasi gambar 1, di manakah lokasinya? Silakan jawab di kolom komentar/reply. Jawaban benar kita Do'akan hidupnya penuh berkah dan menjadi manusia Pancasila sejati 🤲😊. Yang jawabannya masih salah, kita doakan agar segera mengunjungi langsung lokasi tersebut 😊


OK, kita mulai ya. 


"PKS anti Pancasila". Di media sosial bermunculan isu serupa yang mendiskreditkan PKS. Biasanya mereka beralasan dengan pemberitaan semasa pembahasan RUU Ormas terkait asas tunggal untuk Ormas yang ditolak PKS. 


Kementerian Kominfo sudah mengklarifikasi hoax yang dituduhkan ke PKS terkait Pancasila (contoh di gambar 2, silakan swipe/geser). PKS tidak menolak Pancasila. Yang ditolak oleh PKS adalah asas tunggal yang membenturkan Pancasila dengan agama sehingga melarang asas lain, termasuk yang tidak bertentangan dengan Pancasila, contohnya asas berdasar agama. 


Asas tunggal sendiri adalah ide yang muncul dan berkembang di masa orde baru. Hal itu telah melahirkan tragedi yang menyesakkan dada. Makanya, di era reformasi, Asas Tunggal Pancasila dicabut melalui TAP MPR No XVIII/MPR/1998.


Jika sekarang ada yang mengangkat isu basi ini kembali, kemungkinan dia tidak paham sejarah atau sengaja mengorek luka lama sejarah bangsa. PKS sebagai partai era reformasi, konsisten dengan penolakan atas semua upaya yang membenturkan Pancasila dengan agama. 


Pada akhirnya, UU Ormas yang disepakati DPR mencampakkan ide asas tunggal dan memperbolehkan pencantuman asas Ormas Pancasila dan asas lain yang tidak bertentangan dengan Pancasila. Kalau komunisme, jelas bertentangan dengan pancasila sehingga tetap dilarang di Indonesia. Kesepakatan DPR ini berarti bukan hanya PKS, tapi partai lain pun sepakat, demikian juga dengan pemerintah. 


Lalu bagaimana Pancasila di PKS? Yang pasti, PKS menerima sepenuhnya kesepakatan founding fathers terkait Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. 


Visi PKS pun adalah menjadi partai pelopor dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.


PKS saat ini fokus mewujudkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan nyata, tanpa harus hingar bingar klaim dan jargon. PKS pun berupaya mengaplikasikan Pancasila dimulai dari internal partai. Mari kita telisik beberapa di antaranya:


Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai partai islam rahmatan  lil'alamin, PKS berkomitmen mewujudkan sila pertama ini, apalagi ini sila satu-satunya yang ditegaskan ulang dalam barang tubuh UUD 1945 sebagai dasar negara dalam pasal 29 ayat (1) "Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 


PKS mendorong anggota-anggotanya agar serius mempelajari dan mempraktikkan agama yang dianutnya dan saling menghormati baik intra umat agama maupun antar umat agama yang berbeda. 


Semua WNI (Warga Negara Indonesia) bisa menjadi anggota PKS sesuai Undang-Undang, apapun agamanya yang diakui di Indonesia. Anggota PKS yang beragama Islam berasal dari berbagai ormas islam yang ada di Indonesia. PKS bukan madzhab fiqih sehingga tidak mempersyaratkan harus madzhab fiqih tertentu apalagi buat madzhab fiqih baru, tapi PKS adalah madzhab politik dalam berbangsa dan bernegara. 


Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Agenda kemanusiaan menjadi perhatian penting di PKS, baik dalam negeri seperti aksi-aksi kemanusiaan saat bencana alam, pandemi dll, maupun isu kemanusiaan skala internasional seperti kemerdekaan Palestina dari penjajahan. 


Sila ketiga, Persatuan Indonesia. PKS mengajarkan anggota-anggotanya mencintai bangsa dan tanah airnya karena kemerdekaan negeri ini adalah anugerah dan rahmat Allah SWT. Di PKS ada agenda Kemah Bakti sebagai upaya mengokohkan cinta negeri dan kesiapan bela negara. 


Saya yakin, jika saat ini ada seruan perjuangan mempertahankan NKRI dari serangan pihak-pihak yang berupaya menjajah negeri ini, maka anggota PKS siap terdepan bahkan siap berkorban nyawanya dengan ikhlas karena Allah sebagaimana dulu kaum santri dan rakyat merespon seruan Resolusi Jihad dari Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari. 


Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sistem di PKS adalah musyawarah berjenjang dengan struktur pengambilan keputusan tertinggi di Majelis Syura sebagai aplikasi sila keempat Pancasila. 


PKS adalah partai demokratis dengan musyawarah sebagai sistem, semua anggota harus tunduk dengan sistem musyawarah. Tidak boleh ada individu yang lebih besar dari sistem musyawarah ini karena jika itu terjadi, maka terbuka potensi otoriterianisme dan kediktatoran. 


Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan termasuk bagian integral dari nama Partai Keadilan Sejahtera, maka ia menjadi spirit utama perjuangan PKS mewujudkan keadilan melalui para anggotanya di eksekutif dan legislatif. 


Perjuangan politik PKS diwujudkan dalam sikap-sikap politik serta pilihan kebijakan yang didedikasikan untuk mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. 


Berdasarkan hal-hal di atas, saya pribadi meyakini PKS tidak gembar gembor klaim dan jargon, tapi serius berupaya mengaplikasikan Pancasila secara nyata. 


Berdasarkan upaya aplikasi Pancasila di PKS, saya melihat karakter inti PKS yang menonjol adalah sebagai Partai Religius Patriotik. Ada spiritualitas yang menenangkan dan mencerahkan; serta ada spirit kepahlawanan yang bertalu-talu dalam jiwa. Hal itu tergambar dari yel-yel yang sudah biasa terdengar di acara PKS, yaitu "Allahu Akbar! Merdeka!"


Jika anda yakin, dukunglah PKS... 

Jika anda simpati, doakan PKS... 

Jika anda ragu, silakan pelajari PKS lebih dalam... 


Keterangan foto: lobby kantor DPP PKS di Jalan Tb Simatupang Jakarta

Jika anda tidak setuju, insyaallah PKS akan tetap memperjuangkan hak anda...

Posting Komentar

0 Komentar