Dua Jam Berkeliling dari RS ke RS, Akhirnya Bayi Terpapar Covid-19 itu Mendapatkan Ruang Perawatan



Senin sore, 21 Juni 2021 menjadi pengalaman paling memacu adrenalin selama saya jadi sopir mobil ambulans PKS Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi. 


Kemarin saya harus menjemput dan mengantarkan seorang balita yang terpapar Covid-19 ke Rumah Sakit Rujukan. 


Jujur ini berat. Ambulans ini bukan khusus untuk pasien Covid-19. Tapi demi kemanusiaan, Bismillah tawakal pada Allah SWT.


 

Setelah mengecek surat-surat dan kelengkapan, saya langsung memacu ambulans menuju alamat tempat pasien harus dijemput. Tak butuh waktu lama, tiba di depan salah satu rumah warga di Cluster FlowerVile Perumahan Reliefe Gren Ville desa Cikarageman, Kecamatan Setu.


Anindya, bayi yang terpapar Covid-19 itu berada dalam gendongan ibundanya. Mereka sudah siap menunggu.


Ayah bayi itu bernama sama dengan saya, sama-sama bernama Gatot. Ia menjelaskan putrinya positif Covid-19 dari hasil tes sehari sebelumnya. Entah terpapar dari mana, mereka belum bisa menjelaskan. 


Dalam hitungan menit, kami menuju selatan. Sampai ke Cileungsi Bogor lalu belok kanan ke Jalan Transyogi Cibubur, menuju rumahsakit rujukan Covid-19.


Sore itu jalanan licin dan pandangan sedikit buram efek dari hujan lebat, ambulans terus melaju dengan sirine yang  meraung  menembus kemacetan. 


Tak berapa lama sampai juga di rumah sakit tujuan.


Panik dan bingung justru setelah menginjakkan kaki di sana. Kamar perawatan yang sebelumnya terkonfirmasi ada, ternyata sudah terisi, bahkan seluruh ruang perawatan telah penuh dan tak menerima pasien lagi.


Ditengah suasana tak menentu dan tak adanya kejelasan sampai kapan kamar perawatan tersedia bagi Anindya. 


Saya menawarkan opsi untuk mengambil langkah mencari rumahsakit rujukan yang lainnya. 


Sambil terus berkomunikasi dan koordinasi dengan tim pelayanan Ambulans PKS Kecamatan Setu lainnya, saya kembali memacu ambulans mencari tempat lain. 


Kedua orang tua Anindya yang tampak bingung hanya bisa pasrah. Semangat pak! Bismillah..


Dua jam berkeliling dari satu RS ke RS lain hingga total tiga yang didatangi, semua menyatakan tak bisa menerima pasien covid baru karena ruang perawatan telah terisi penuh. 


Hingga akhirnya titik terang itu ada. Sebuah rumah sakit ibu dan anak di bilangan Cibubur bersedia menerima Anindya yang baru berumur 4 bulan itu. Setelah adu argumentasi cukup panjang. Saya bilang ini sangat urgent. Anaknya sudah dalam kondisi lemah.  Kedua orangtuanya sudah sangat panik. 


Lega bercampur haru mendapati Anindya, bayi kecil itu akhirnya memperoleh kamar tempatnya mendapat perawatan.


Sang ayah berkali-kali mengucap terima kasih. Saya masih basah kuyup saat itu. Keringat campur air hujan dibawah balutan baju APD. 


Letih tentu saja. Kedinginan sudah pasti. Tapi ada rasa bahagia tak terkira ketika melihat Anindya akhirnya bisa masuk ruang perawatan. 


Sebelum pulang, mobil ambulans langsung dicuci terlebih dahulu di cuci mobil steam. 


Mobil belum selesai dicuci, sudah ada informasi baru. Sekjen DPC PKS Kecamatan Setu Bang Fauzan mengirimkan gambar screen shoot dari Grup WhatsApp warga di lingkungan tempat Anindya tinggal. 


Ya Rabb, apakah ada kasus baru lagi? 😭


Ternyata bukan. Screenshot WhatsApp itu ungkapnya terimakasih dari warga komplek.


Alhamdulillah. Semoga lelah menjadi lillah. 


Yuk lipat gandakan khidmat kepada rakyat di Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.



Gatot Prio Utomo 

Sopir Ambulans sekaligus Relawan Literasi PKS Setu Kabupaten Bekasi

Posting Komentar

0 Komentar