Imat-Amat Berebut Kerjaan Bergaji Super Gede

PKSFoto/Adhy_Syaef


Siang itu Imat dan Amat menyelinap ke pojok mushola. Mereka bete. Bukan berasa suntuk-bosan, bukan butuh taushiyah, bukan Bekasi Timur juga, tapi beranjak tidur. Katanya sih, lagi  puasa gini lebih baik tidur daripada ngomongin orang.


Ustadz Noer yang melihat mereka datang mendekat lalu berkata, "Im, Am. Misalnya saya minta tolong sapuin halaman mushola, mau ga?" Imat dan Amat yang sudah berbaring pw langsung menggeleng. "Nanti sore aja, Ustadz!" kata mereka. 


Ustadz Noer mencoba lagi, "Misalnya pekerjaan itu dibayar 10 ribu seorang, gimana?" Imat dan Amat saling berpandangan. Halaman mushola sangat kecil. Tidak sampai 10 menit pasti selesai. Keduanya lalu mengangguk, "Siap Ustadz!"


Eh, Ustadz Noer masih nambahin, "Misalnya, tawaran ini saya umumin pake speaker mushola, gimana?" 


Imat dan Amat langsung teriak, "Jangan, Ustadz! Nanti orang seRT pada datang mau ngerjain." 


Ustadz tersenyum lalu berkata, "Cuma misalnya... Yang sebenarnya, amal shalih di bulan Ramadhan akan berlipat ganda pahalanya. Jadi, mau tidur atau mau pahala yang banyak  pake banget...?"


-o0o-


An Nakho’i rahimahullah mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhol dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya." (Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hamli)


Toto Abi Ihsan

Baca kisah sebelumnya: Imat-Amat Istighfar di Trotoar


Posting Komentar

0 Komentar