Duh Miris, Ketika Handphone Lebih Mulia daripada Perempuan



Mari kita mengingat kembali sejarah, di zaman yang kita kenal sebagai Arab jahiliyah, menganggap bahwa perempuan tidak lebih dari mahluk yang dapat diperjualbelikan dan tidak dapat warisan.


Kondisi mengenaskan juga terjadi pada perempuan sejak zaman Yunani kuno dimana perempuan hanya dipandang sebagai fasilitas kenikmatan seksual. Juga pada peradaban Romawi, perempuan dapat diperjualbelikan. 


Sedangkan peradaban India kuno menganggap bahwa, perempuan adalah mahluk najis karena mereka tidak berhak hidup jika suaminya meninggal dunia.


Dari peradaban kelam tentang perspektif perempuan tersebut di atas, beragam anggapan dan kondisi yang dinilai merendahkan martabat perempuan.


Justru, potret kehormatan tertinggi terhadap perempuan tumbuh setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan kaum lelaki  untuk memuliakan para wanita. Bahkan, salah satu surat Alquran dinamai An- Nisaa (para wanita).


Betapa luhurnya penghargaan Allah untuk perempuan hingga seluruh syariatnya termaktub rapih. Maka, menjadikan mereka patner ibadah kepada Allah SWT dengan tanpa keluar dari lingkup kodrati adalah keharusan.


"Janganlah seorang mukmin menbenci seorang mukminah, jika ia tidak suka satu tabiat/ perangainya maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat lainnya." [HR. Muslim].


Namun mirisnya, banyak suami yang gagal memuliakan istrinya. Ia lebih menuntut ingin dimuliakan oleh istri daripada menjadi patner dalam berumah tangga. Ia tidak perhatian pada istrinya tapi ingin diperhatikan istrinya, ingin dihormati oleh istrinya tapi tidak menghormati istrinya. Sungguh perangainya jauh sekali dari teladan Rasulullah SAW.


Maka jangan heran jika sosok Khadijah maupun Aisyah menjadi langka, karena banyak suami gagal mendidik keluarga. Dan yang lebih heran banyak suami tak membina komunikasi yang baik dalam keluarga, tapi asyik dengan handphone-nya.


Dan sepertinya, sekarang banyak suami yang lebih memuliakan handphone  (HP) daripada istrinya...kemanakah laki-laki meneladani ajaranmu Ya Rasulullah?


Semakin menua...sepertinya banyak suami yang justru melihat handphone menjadi semakin menarik karena ada facebook, ada twitter, ada tiktok, ada youtube. Sementara di jalan raya ada yang berbaju orange, biru, merah, pink, hijau, ungu dan warna menarik lainnya. Maka, saat suami ngobrol sama keluarga tapi matanya tertuju ke handphone, pikirannya melayang membayangkan sosok berbaju pink, sehingga yang dekat jadi jauh.


Jika peradaban zaman dulu martabat perempuan dinilai rendah, maka di zaman modern ini, sepertinya HP lebih mulia daripada perempuan. Substansinya sama, sama-sama merendahkan perempuan. Duh mirisnya!


Tangerang, 21 April 2021

Cita Galib Raharja

Posting Komentar

0 Komentar