Bukan Pegawai Rumah Sakit, tenyata yang Adzan Anggota Dewan




RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran Jawa Barat Ahad 25 April 2021. Saat itu suasana rumah sakit sedang lengang. Terik siang di tengah Ramadhan.  Sudah masuk waktu sholat zuhur tetapi belum ada yang adzan di musholla. 


Saya coba melangkahkan kaki ke musholla rumah sakit hendak menunaikan sholat. Kalau perlu adzan sekalian. 


Namun sesaat kemudian, lamat-lamat terdengar suara adzan dari musholla. Lumayan merdu ditengah-tengah suasana puasa yang hening. 


Saya segera bergegas, siapakah gerangan yang adzan di musholla rumah sakit? 


Pekerja rumah sakit kah atau pengunjung?


Beberapa rumah sakit punya petugas khusus untuk mengurus musholla, biasanya cleaning service yang bisa juga melantunkan adzan. Apakah ia cleaning service di rumah sakit ini? 


Dari arah depan, ia berkopiah putih dan mengenakan batik. Maskernya masih tertempel, hanya diturunkan sedikit untuk mempermudah prosesi adzan.


Lantunan adzannya semakin merdu. Saya sepertinya familiar dengan sosok yang adzan di rumah sakit ini.


#


Selesai sholat berjamaah. Saya coba mendekati muadzin yang bikin penasaran itu. Soalnya seperti pernah melihatnya. Di sebuah tempat di Kabupaten Pangandaran ini. 


Coba mengajaknya ngobrol. Ternyata Sang Muadzin bukan pekerja rumah sakit ini. Apalagi seorang cleaning service. Pada kesempatan ngobrol pertama, ia mengatakan sedang menjenguk warga yang sakit. 

Terdengar kata, “warga” dari obrolan itu. 


Warga?

“Maksudnya warga bapak?”

“Bapak ketua RT?”

“Bapak ketua RW?”

“Atau jangan-jangan bapak lurah ya di Pangandaran?”


Saya makin penasaran dengan sosok sederhana ini. Begitu peduli dengan keadaan warganya, sehingga di situasi pandemi seperti ini, disaat banyak orang yang masih enggan ke rumah sakit karena takut terjangkit Virus Corona, eh dia malah nongol, bahkan katanya sering melakukan kegiatan itu, jenguk warganya yang sakit. Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.


Akhirnya ia mengatakan posisi sebenarnya. Bahwa dirinya dari tahun 2019 lalu, menjadi bapak bagi ribuan warga. Ia dipercaya warganya untuk menjadi wakil rakyat di DPRD Kabupaten Pangandaran. 


“Saya sih hanya nelayan biasa saja sebetulnya. Bukan siapa-siapa. Terus PKS di Pemilu 2019 lalu ngajak saya buat jadi caleg. Buat berjuang di DPRD memperjuangkan nasib nelayan dan warga lainnya. Ya bismillah saja. Saya terima niat baik itu. Jadi begitu kang!” 


Ya Allah ternyata…

Pantas saja seperti pernah melihat wajahnya. Gak nyangka ternyata beliau anggota dewan. Terus enak diajak ngobrolnya. Gak berasa ngobrol sama pejabat.


Namanya Miswan. Kini ia diamanahi PKS untuk berjuang di Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran. 


Ya Allah, jagalah niat baik Kang Miswan dan Partai Keadilan Sejahtera. Semoga dimudahkan dalam setiap aktivitasnya memperjuangkan rakyat Pangandaran di DPRD, serta dijauhkan dari segala godaan dan tipu daya dunia. Aamiin


Salam

Iwan Pangandaran

Posting Komentar

0 Komentar