Stand M.T Perempuan Keadilan Sejahtera Saat Melayani Pembeli |
Banyak berseliweran berita, info grafis yang menggambarkan
kepedulian relawan PKS di tengah bencana. Para relawan yang diekspose mayoritas
para Bapak dengan totalitas perjuangannya. Lalu kemana sih para emak relawan
PKS? Apakah ada juga?
Tentu dong! Sepertinya ketangguhan para emak PKS ini juga
layak untuk diberikan apresiasi dengan beragam bentuk perjuangan mereka pula.
Di beberapa tempat, terlihat para emak berjibaku dengan dapur umum, trauma
healing, dan posko Kesehatan di wilayah bencana. Jangan pernah ditanya
bagaimana “pengorbanan” mereka melalui itu semua.
Di peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini, Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga DPD PKS Kota Sorong, kembali bergerak. Setelah hampir satu tahun
menahan diri dari aktivitas sosial karena pandemi.
Bazar Amal, ini nama kegiatan yang selalu diikuti oleh
Majelis Taklim Wanita Keadilan Sejahtera yang berada di bawah binaan Bidang
BPKK PKS Kota Sorong. Kali ini bazar amal diselenggarakan Panitia Pembangunan
Masjid Al Anshar, Perum Sakura Garden Km. 12 masuk pada hari Ahad, (7/3). Nah, apa yang menarik dari
bazar amal ini? Simak ceritanya!
Bazar Amal selalu dilakukan oleh masyarakat di Kota Sorong,
seakan sudah menjadi budaya warga untuk memberikan sumbangsih kebaikan.
Biasanya, bazar amal diadakan untuk membantu pembangunan tempat ibadah. Untuk
umat muslim sendiri, bazar amal bisa diadakan satu bulan satu kali di beberapa
masjid.
MT. Wanita Keadilan Sejahtera, selama ini selalu hadir
berkontribusi dalam bazar-bazar tersebut. Apa saja kontribusinya? Dari mulai
mengedarkan kupon bazar, membuat menu, hingga membuka stand untuk menjual
menu-menu yang sudah disiapkan.
Sekali lagi, jangan ditanya “kerempongannya”. Tidak hanya
stand PKS saja, hampir semua stand mengalaminya. Dua hari sebelum bazar, para
emak ini harus menyiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan menu untuk dijual
nanti. Sehari sebelum bazar, para emak ini bisa tidak tidur untuk menjaminkan
bahwa menu masakan mereka siap dijual besok paginya.
Demikian pula Bunda Kasma, istri anggota legislatif Kota
Sorong yang berpartisipasi menyiapkan menu jualan. Selepas subuh, ia diantar
sang suami bergegas menuju ke tempat bazar yang kali ini lumayan jauh dari
pusat Kota Sorong. Jalanan yang tidak bisa dilalui mobil, memaksa mereka
membawa makanan itu hingga ke lokasi masjid.
Sesampainya di stand, mulailah makanan itu ditata supaya
menarik pembeli. Tepat pukul 06.30 WIT biasanya pembeli sudah berdatangan
memilih menu dan menukarkannya dengan kupon pecahan 10, 20, 50 ribu. Dan bazar
ini akan berakhir sebelum adzan Dhuhur berkumandang.
Di sinilah perjuangan para emak dimulai. Mereka akan
menjajakan jualannya dengan berbagai strategi. Tidak hanya menjaga stand, ada
yang bertugas keliling membawa makanan dan menawarkan kepada pembeli. Ada yang
berperan sebagai “SPE” (Sales Promotion Emak).
Dan akhirnya kepuasan tersendiri Ketika menu jualan yang di
meja bisa habis terjual. Ada yang menarik di sini. Semua menu dijual dengan
harga bisa mencapa 2 hingga 3 kali lipat dari harga normal. Harga yang sangat
mahal tentunya. Namun, itu tidak pernah menjadi pertimbangan para warga. Niatan
untuk memberikan sedekah terbaik dengan balasan pahala yang tidak akan pernah
terputus selalu jadi alas an tersendiri. Tidak mengherankan, setiap bazar pasti
akan berjubel pembeli.
Sedikit berbeda dari biasa, kali ini kupon dibatasi mengingat
masih kondisi pandemic. Namun, kehebatan sedekah itu terlihat Ketika setiap
stand menyetorkan hasilnya. Rata-rata setiap stand bisa memperoleh 5 – 15 juta
sekali bazar. Bazar ini adalah bazar amal, tentunya semua hasil yang didapat
dari penjualan di stand akan diserahkan kepada panitia pembangunan masjid.
Pasti muncul pertanyaan, lalu para emak PKS tadi memasak menu
pakai uang dari mana?
“Kami pakai uang kami sendiri, Mbak! Biasanya kami
mengumpulkan infaq dari anggota majelis taklim untuk dibelanjakan dan dibuat
menu jualan bazar” papar Bunda Kasma.
Apa yang didapat para emak PKS ini dengan semua kerepotan
yang dilalui? Sambil tersenyum Bunda Kasma berujar, “ Khoirukum Anfa’uhum
Linnas, ini bisa jadi bentuk pelayanan kami kepada rakyat. Menjadi bermanfaat
tidak harus terlihat seperti mecusuar, ada kalanya cukup dengan senyuman dan
sapaan hangat kepada umat dengan ketulusan.”
Kehadiran stand partai politik pada acara bazar amal di luar waktu kampanye tentunya menjadi asing, namun bagi warga Sorong keberadaan perempuan PKS dalam setiap acara bazar amal pasti sudah menjadi kelumrahan bahkan kewajiban.
"PKS ini selalu ikut bazar dimanapun, ya ini partai yang selalu ikut bazar. Bukan cuma di masjid yang jamaahnya milih calegnya saja. Saya berterimakasih dan tersentuh dengan hadirnya ibu-ibu dari PKS di masjid kecil ini," ungkap salah satu panitia pembangunan.
Masyaallah, luar biasa para emak PKS. Di tengah kesibukannya
dengan keluarga, pekerjaan, mereka masih mau-maunya mengambil peran kebaikan di
masyarakat. Semoga senyum dan sapaan hangatmu kepada masyarakat mebawa kebaikan
untuk umat. (Ay)
Beberapa menu yang dijual di stand MT. Wanita Keadilan Sejahtera |
0 Komentar