Suara dari Kaltim Tentang GeNose

 


Hampir satu tahun wabah pendemi Covid 19 melanda negeri tercinta. Kondisi ini memberi dampak yang tak sedap. Seluruh institusi pemerintahan dan swasta ditutup, karyawannya diperintahkan bekerja di rumah. Sekolah-sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, dan perekonomian pun lumpuh.


Namun, di Juni 2020, saat PSBB pertama dinyatakan berakhir. Masyarakat diperbolehkan kembali melakukan aktifitas dengen menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Terutama untuk perjalanan jauh, wajib memiliki surat keterangan bebas Virus Corona. Surat tersebut diperoleh dengan terlebih dahulu melakukan test yang biayanya tidak main-main; sekitar 1,9 juta untuk PCR, 700 ribu untuk rapid antigen dan 350 ribu untuk rapid antibody, dan masyarakat rela merogoh kocek sedemikian dalam untuk bisa melakukan tes-tes tersebut. 


Saat ini, kabar gembira datang dari anak negeri. UGM telah meluncurkan inovasi terbaru yang diberi nama 'GeNose'. Sebuah alat yang mampu mendeteksi dan mendiagnosis, apakah seseorang terinfeksi Covid-19 hanya dengan hembusan nafas. GeNose bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas seseorang. 


Untuk menunjukkan penghargaanya terhadap inovasi anak bangsa, PT. Pupuk Kaltim membeli 10 unit GeNose C19 dengan total senilai Rp 620 Juta, dan diterima secara simbolis oleh Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta, di UGM pada Senin, 25 Januari.


"Pembelian 10 unit GeNose C19 adalah bentuk dukungan terhadap inovasi buatan anak negeri," ungkap Hanggara, yang dimuat dalam media online Warta Ekonomi.


Sikap ini sangat diapresisasi oleh Ketua DPW PKS Kalimantan Timur, Dedi Kurniadi, yang menyampaikan dalam wawancara via Wa.


"Saatnya bangsa ini bangkit, penemuan dan inovasi anak bangsa harus diapresiasi dan diprioritaskan, termasuk alat deteksi virus corona dari UGM. Dengan biaya analisa yang sangat murah dan tingkat akurasi cukup presisi, tidak ada alasan bagi pemerintah menunda-nunda. Kami turut mengapresiasi karya anak bangsa untuk Indonesia berdaulat." 


VdR


Samarinda, 080221

Posting Komentar

0 Komentar