6 Cara Membentuk Keluarga Buzzer Kebaikan

Foto: pixabay


Keluarga Buzzer Kebaikan adalah keluarga yang seluruh anggota didalamnya memiliki komitmen menyebarluaskan kebaikan, dimana nilai-nilai Islam terwujud, aktif, dan dinamis. Sekali lagi, mereka tidak harus selalu, bahkan mungkin jarang yang bergelar “Singa Podium”. Bisa jadi dia malah tidak terkenal, namun aktivitas yang dijalaninya penuh dengan motivasi dan semangat mem-buzzer atau menyebarluaskan kebaikan.  

 

Karena medan perbaikan masyarakat yang hakiki bukanlah berada diatas mimbar, di dalam masjid, namun ia ada di seluruh lapangan kehidupan. Setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan, agar keluarga kita mendekati idealita keluarga aktivis kebaikan.  

 

Pertama, rumah sebagai masjid. Artinya dari sanalah aktivitas ibadah dijalankan dengan sebaik-baiknya. Disana Sang Ayah adalah imam yang memimpin keluarganya untuk selalu taat pada Allah SWT. Sang Ibu mengajarkan banyak kebaikan dengan penuh cinta.

 

Kedua, rumah sebagai sekolah. Aktivitas dalam menuntut ilmu selalu dilakukan dan dikerjakan. Tiap saat adalah waktu untuk belajar. Saat bersenda gurau dengan keluarga, ketika malam tiba atau tatkala subuh menjelang. Semuanya adalah saat-saat belajar.

 

Ketiga, rumah sebagai benteng tempat pengkaderan dan pertahanan utama. Disanalah sang anak dikenalkan pada misi dan tujuan hidup. Semua anggota menggembleng diri menjadi seorang ‘prajurit’ kebaikan yang siap berbaur di masyarakat. Mereka mempersiapkan diri dengan memiliki seluruh sarana untuk menjadi aktivis kebaikan sejati.  

 

Keempat, rumah sebagai rumah sakit. Sebagai tempat orang datang untuk mencari kesembuhan. Rumah keluarga aktivis kebaikan selalu disibukkan oleh orang-orang yang mencari obat kebahagiaan dunia  akhirat. Ia akan selalu menjadi rujukan masyarakat karena kemanjuran nasehat dan solusi yang dianjurkan atau dikerjakan.

 

Kelima, rumah sebagai pelabuhan ruhani. Tempat seluruh anggota keluarga mendapatkan kedamaian setelah beraktivitas seharian. Disanalah berdiri sendi-sendi ukhuwah, simpati, tenggang  rasa, cinta tanah air, berkhidmat untuk rakyat, berperikemanusiaan, serta ruh keimanan yang bersemayam kuat.

 

Terakhir, keluarga aktivis kebaikan selalu berpatokan dan mencoba berjalan pada titian nilai-nilai yang telah diwariskan padanya oleh penutup para Nabi hingga para ulama pejuang, yaitu jalan perjuangan, jalan dakwah yang menyejukkan, dinamis. Wallahua'lam.


Hamzah Afifi

Posting Komentar

0 Komentar