Mendidik Anak Tidak Mudah, Maka Hadiahnya Bukan Voucher Pulsa



Presiden PKS Ahmad Syaikhu (2019)

Kebanyakan kita para Ayah ketika ditanya tentang tugas dan tanggung jawab besar itu, hampir semua menjawab sama: sebagai pencari nafkah.


Seolah, ketika para ayah sudah bekerja mencari nafkah, maka tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga sudah selesai. Tinggal istirahat melepas penat, urusan mendidik anak dan mengurus rumah ya itu pekerjaan ibu-ibu. Begitulah sesat pikir para suami yang salah tafsir. 


Paradigma ini tak terlepas dari budaya patriarki kita yang mendegradasikan peran lelaki hanya sebatas mencari nafkah. 


Padahal, dalam perspektif Al-Quran, tugas dan tanggung jawab para lelaki hebat saat berumah tangga bukan hanya membahagiakan keluarga dengan segala fasilitas keduniawian, tapi ini sungguh berat karena orientasinya akhirat, berkeluarga hingga surga. 


“Hai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…(QS. At-Tahrim:6). 


Tugas ini tidak mudah, karena lingkungan kita, telah menciptakan para suami yang rasional namun sekaligus miskin emosional dan kepekaan batin, maskulin tapi miskin empati.


Sehingga, tugas mendidik anak dan tugas  domestik dengan segala pernak-perniknya didelegasikan sepenuhnya kepada para istri.


Para ayah abai atau melepaskan tanggung jawabnya untuk mendidik anak-anaknya, menanamkan karakter, dan nilai-nilai kebaikan lainnya.


Karena para ayah abai dengan peran mendidik ini, akibatnya, lahirlah generasi ‘alay’, pergaulan anak-anak  kian tak jelas, tapi sangat terlihat jelas kerusakannya. Lihat saja kurasakan akibat para ayah abai mendidik anak; kenakalan remaja, merokok, narkoba, tawuran, free sex, krimiminal, dan jenis kenakalan lainnya. 


Sebenarnya, energi para istri sudah tergerus di dunia domestik. Mereka butuh suami untuk jadi konsultan, untuk memberikan ide-ide segar dalam menyelesaikan permasalahan mendidik anak. 


Para istri sudah bosan dengan rutinitas dunia domestik, mereka butuh teman curhat. Apa yang terjadi kalau anak tak dididik ayah? Ketika para istri jenuh dengan rutinitas mendidik anak, para istri bisa mengadu kemana? 


Maka jadikanlah bahumu tempat yang nyaman bagi para istri mu untuk curhat dan melepas penat, sebelum mereka beralih curhat tentang pernak-pernik rumahtangga ke medsos. 


Mengasuh anak memang susah sebab hadiahnya adalah surga. Kalau mengasuh anak itu mudah, maka hadiahnya cuma voucher pulsa.


Cipto

Relawan Literasi 

Posting Komentar

0 Komentar