Wahai Aleg dan Caleg PKS Terpilih, Berkacalah dari Mereka!


Mata mereka masih terjaga. Menahan kantuk kala malam makin larut. Merekapitulasi satu persatu suara rakyat dengan sabar. Mencatatnya dengan teliti. Angin malam menguji ketangguhan raga mereka, namun mereka tetap bertahan. Untuk sebuah misi:  Formulir C1 otentik terisi data valid, yang akan menjadi amunisi pada "pertempuran" selanjutnya.

Tak hanya di TPS, di lokasi lain juga ada mata yang bertahan dalam gelap malam untuk menginput perolehan suara. Kopi dan cemilan menemani, agar jari konsisten mengetik teliti. Bertumpuk-tumpuk dokumen harus diolah. Sinar layar komputer mengganggu retina, tetapi tugas harus tuntas terlaksana.

Di tempat lain juga ada penjagaan berhari-hari. Di situ C1 menjadi kunci. Bagai papan catur, di sana berbagai intrik terjadi. Angka-angka bisa bergerak kesana kemari. Liar, orang yang culas coba pegang kendali. Dan ketangguhan para saksi diuji. Menantang kecurangan, dan bekerja dengan jeli.

Semua jasa itu dalam lingkup yang sama: menjaga suara. Menjaga kepercayaan rakyat yang telah berkorban mendatangi TPS. Memastikan keadilan - sebagaimana nama partai tempat mereka bernaung - tak ditimpa kecurangan.

Kata amanah bisa berupa kata benda, atau kata sifat. Suara yang diberikan rakyat, adalah amanah, dalam bentuk kata benda. Sedang kesungguhan mengawal suara rakyat, adalah amanah dalam bentuk kata sifat. Dan yang terakhir ini telah diperlihatkan oleh para kader dan relawan Partai Keadilan Sejahtera yang menjadi saksi di TPS, PPK, atau tim penginput data, tim konsumsi, tim transportasi, dan semua yang terlibat dalam memperlakukan amanah rakyat dengan penuh kehati-hatian.

Telah berseliweran di timeline media sosial, maupun grup-grup chatting, tentang kisah heroik saksi-saksi PKS. Mereka yang tak beranjak dari TPS walau matahari telah terbit di ufuk timur (kecuali untuk sholat dan buang hajat). Tangguh. Ada relawan yang cacat kakinya. Ada kader yang sedang hamil tua namun tetap menjalani tugas sebagai saksi, dan selesai bertugas, Allah anugerahi dengan anak yang sholeh yang lahir dengan selamat dan sehat. Ada yang terpaksa meninggalkan anak yang sedang sakit.

Amanah. Ini adalah kata kunci. Selepas mereka bekerja, ada pihak lain yang didaulat menjadi "terhormat". Bekerja di ruang dingin menduduki kursi empuk, dengan fasilitas yang memanjakan, disediakan oleh negara. Tak bisa dibandingkan dengan suasana kerja para saksi dan relawan. Dan bayaran yang jauh lebih besar. Dalam lingkup kerja yang sama: menjaga amanah rakyat.

Inti tulisan ini, saya meminta agar para anggota dewan (terutama dari PKS) yang telah terpilih, sekarang dan nanti, mengenang benar-benar kerja-kerja keras para saksi dan relawan partainya.

Dari real count yang sebagian telah dihitung, sudah ada nama-nama yang dikabarkan akan melenggang ke gedung dewan. Mohon dari sekarang mereka membaca dan menghayati cerita-cerita perjuangan saksi dan relawan yang telah menjaga suara untuk mereka. Juga kader akar rumput yang bekerja di bawah terik, berdiri dalam aksi flash mob, atau direct selling, dan berbagai aksi lain pada masa kampanye kemarin, serta dana yang telah mereka infakkan. Caleg yang Allah takdirkan jalan perjuangan lain, bukan di dunia legislasi, juga patut berterima kasih kepada mereka karena suara kalian pun dijaganya.

Kenang juga kerja gigih para pelaksana pemilu. Tak sedikit yang wafat karena "pesta" demokrasi kali ini.

Bila kalian, wahai aleg dan caleg yang terpilih, berbuat khianat di kemudian hari, tak terbayang kurang ajarnya sikap seperti itu. Kami akan tuntut di akhirat.

Camkan!!!

Zico Alviandri

Posting Komentar

0 Komentar