Kereta Api Pasundan dan Perempuan Sholehah



Malam ini saya bersama tim pulang dari Banjar menuju Bandung dengan KA Pasundan, kemudian lanjut ke Bekasi. Sementara sebagian besar tim menetap di Banjar karena tim mengalami kelelahan dan juga sasaran sosialisasi kampanya berikutnya adalah Kabupaten Ciamis.

Dengan menggunakan kaos casual diberi PIN Asyik saya menaiki kereta ekonomi bersama-sama dengan penumpang lainnya.

Belum lama kereta berjalan ternyata dua orang anak muda menghampiri saya seraya berkata,"Bapak calon Asyik ya? Tentu saja saya meng“iya”kan. “Kami berdua juga Asyik kok Pak,” lanjut anak muda yang memperkenalkan diri bernama Rudi dan Tirta, mahasiswa Universitas Andalas Padang Fakultas Ekonomi dan Teknik.

Tanpa dinyana dua pemuda ini menanyakan kepada saya bagaimana mendapatkan jodoh perempuan sholehah.

Saya jawab saja ada tiga kiat untuk mendapatkan perempuan sholehah. Pertama, kitanya sendiri harus menjadi seorang yang sholih. “Perempuan yang baik-baik untuk laki-laki yang baik-baik” (24/26). Kedua, carilah di tempat biah ashaholihah (lingkungan yang baik), di mana seorang perempuan membangun keshalihatan, misalnya di masjid, majelis taklim, pengajian, mentoring, perpustakaan Islam. Last but not least, ketiga, berdoa kepada pemilik kesholihatan. Mohon kepada Allah dengan istikhoroh agar diberikan pendamping yang sholehah.

Dua pemuda ini pun pamit untuk kembali ke tempat duduknya semula. Saya berkata kepada keduanya,“Semoga di KA Pasundan ini juga ada perempuan sholehah yang bisa dijadikan pendamping.” Keduanya tertawa sambil meninggalkan saya. #jabarasyik

Ahmad Syaikhu

Posting Komentar

0 Komentar