Perasaan Merasa Layak



oleh: Aki Awan


Perasaan ini menjadi perasaan paling  berbahaya bagi setiap diri yang berikrar mengikhlaskan gerak hanya untukNya. Bukan merasa hebat, bukan merasa terbaik. Yang kedua ini masih terlalu logis untuk ditolak. Tapi sekedar merasa layak menemukan pembenaran hati untuk merasa lebih pantas dan mengevaluasi siapapun yg telah diumumkan diberi amanah.


"Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang dibakar riya," (Ustadz Salim A. Fillah) 


Sungguh bahaya puji puji saudaramu itu. Tak bisakah ia hadir dalam sunyi saja dan membiarkan sang maha penentu menentukan. Ia mengkristal menjadi yakin jika tak jadi ia menjelma kecewa jika terjadi ia menjadi jumawa. Semakin luas semakin tak elok, karena kau tak sendirian, diantara mereka yang mendengar ada yang lain yang mungkin merasa lebih layak.


Hari hari ini kita dituntut cermat mengeja makna ambisi, azam, obsesi karena ia berkelindan erat dengan kebanggaan, kesombongan, kemewahan, dalam perjalanannya menggapai posisi posisi tersebut. Cukuplah ia dipagari kaidah: pilihlah yang tidak menginginkan, yang tidak meminta, yang tidak berambisi. Khawatirnya itu akan menghalangi pertolongan-Nya (bukan?)


Indah nian rukun 10 itu, menempatkan ikhlas persis setelah faham, bahkan rukun yang ke 10 pun berdefinisi sebagai: tentramnya anggota atas pemimpinnya dalam hal apa? Dalam hal kemampuannya, dan, dan  keikhlasannya.

Posting Komentar

0 Komentar