Bertumbuh dalam Tarbiyah




“Tarbiyah bukan segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari tarbiyah." Nasihat KH Rahmat Abdullah yang konon berasal dari kata-kata Syekh Musthofa Masyhur ini patut kita renungkan dalam-dalam.

 

Terbayanglah wajah-wajah itu. Beberapa siswa SMA datang ke rumah. “Ustadz, kami ingin menghafal Al-Qur’an. Berharap Ustadz mau membimbing kami.” Meskipun datar nadanya, dalam permintaan itu tersirat semangat yang menyala-nyala.

 

Terbentuklah kelompok pertemuan pekanan. Selain agendanya tahsin dan setor hafalan seperti yang mereka minta, juga ada materi tarbiyahnya. Dari hati terdalam, saya ingin mereka menghafalkan Al-Qur’an sekaligus mengamalkan dan mendakwahkannya.

 

Bilangan tahun berlalu, sebagiannya telah terpisah kota. Tetapi tarbiyah itu telah menumbuhkan mereka. Hampir semuanya kini telah menjadi imam masjid dan dai muda. Dan yang masih bertahan di kota ini, kini ia menjadi Ustadz di sebuah sekolah Islam dan memimpin sebuah organisasi pemuda.

 

Di antara makna tarbiyah adalah tumbuh (rabaa – yarbuu) dan menumbuhkan (rabba - yurabbii). Tarbiyah kita berhasil manakala kita tumbuh menjadi pribadi muslim dan dai. Tarbiyah kita sukses manakala mampu menumbuhkan dan mengembangkan diri menjadi lebih baik daripada masa-masa sebelumnya.

 

Pertumbuhan ini bukan hanya tanggung jawab pembina. Tetapi tanggung jawab kita semua. Karenanya kita juga mengenal tarbiyah dzatiyah. Masing-masing anggota perlu mengembangkan diri secara mandiri di luar pertemuan pekanan.

 

Selain pertumbuhan keshalihan pribadi, tarbiyah juga harus bisa mengispirasi anggotanya untuk menumbuhkan potensi dan kontribusi. Antara lain melalui pendidikan dan profesi. Kembali ke kelompok tadi. Lebih dari separuh anggota kelompok kini sedang atau telah menyelesaikan jenjang pendidikan lebih tinggi.

 

Ada yang sudah lulus S2 dan kini menjadi dosen di luar kota. Dua orang sedang melanjutkan S2. Satu orang sedang kuliah profesi. Satu orang yang tadinya SMA kini sedang dalam proses meraih gelar sarjana. Ada pula satu orang yang sebenarnya sudah sarjana perikanan kini kuliah lagi mengambil jurusan akuntansi.



“Sebenarnya saya tidak suka perikanan. Hanya saja, dulu direkomendasikan itu oleh LBB agar bisa masuk PTN. Kini saya ingin belajar ilmu yang benar-benar saya sukai dan semoga nantinya juga menjalani profesi yang saya sukai,” kata dia tadi malam, dalam perjalanan pulang dari pertemuan pekanan.

 

Untuk bertumbuh, kita tidak harus kuliah lagi. Yang paling penting adalah merancang dan mengeksekusi program tarbiyah yang membuat kita terus belajar dan mengembangkan diri. Mulai dari pertumbuhan ruhiyah, pertumbuhan tsaqafah, hingga pertumbuhan kontribusi dakwah. Dengan pertumbuhan ini, tarbiyah kita akan menjadi lebih bergairah serta terhindar dari kebosanan dan stagnasi. []

 

Penulis: Muchlisin, S.Pd., M.Pd.

Ketua Bidang Kaderisasi DPD PKS Kabupaten Gresik


Posting Komentar

0 Komentar