Anomali itu Masih Bertahan di PKS



Oleh: Erwyn Kurniawan

Kepala Biro Literasi Kepartaian DPP PKS


Sebuah pesan daring masuk. Dari seorang sahabat. Isinya tak biasa. Cukup membuat saya terhenyak.


"Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Bang, kalau ada akses, tolong nama saya jangan dijadikan pimpinan ya. Khawatirnya nama saya masuk usulan. Please Bang..."


Ketika banyak orang aktif di partai politik ingin dapat posisi, tapi kok sahabat saya menolak. Bahkan terkesan memaksa saya untuk membantunya agar tidak terpilih.


Padahal saya sendiri tidak bisa menolongnya. Saya memang jadi pengurus di DPP PKS, tapi soal pemilihan pimpinan sudah ada aturan mainnya. Tidak bisa diintervensi, apalagi oleh saya yang bukan siapa-siapa.


Sepenggal kisah ini mengingatkan saya pada istilah Dahlan Iskan. Dia menyebut politik sebagai dunia yang bergetah. Dan tak banyak yang mampu menghindari getahnya. Dia memakai istilah tersebut ketika menulis fenomena PKS pada awal tahun 2000-an. 


"Mampukah PKS bertahan di dunia yang bergetah?" Begitu kurang lebih narasinya tersebab kekagumannya pada PKS kala itu.


Dalam rentang dua dekade lebih usianya, dinamika menghampiri PKS. Metamorfosis juga terjadi. Dulu PKS dinilai tertutup dan eksklusif. Terdengarlah ini ke telinga pimpinan. Lalu PKS coba berubah. Menjadi lebih terbuka walau sejatinya sejak dulu tidak tertutup.


Semakin banyak kader beragam latar belakang hadir. Komunikasi politik PKS pun jauh lebih cair. Menjalin relasi yang baik dengan partai nasionalis maupun agamis. Bahkan dengan yang berseberangan secara ideologis pun terjalin mesra. 


Gelombang tudingan datang bahwa PKS sudah tidak seperti yang dulu. Publik rindu PKS masa-masa awal. Mereka ingin PKS hadir layaknya harapan mereka di waktu silam. Karena PKS dianggap terkena getah.


Tidak bisa kita menafikan itu. Bahwa ada yang berubah pada PKS, kita setuju. Bahwa ada yang perlu diperbaiki oleh PKS, kita mengamini. Bahwa PKS jangan sampai terhanyut, kita sepakat. 


Namun di tengah arus dinamika politik yang ganas dan masih saja ada kader yang berpegang teguh pada nilai perjuangan PKS, ini juga tak dapat dinafikan. Kisah sahabat saya adalah sebuah anomali. Seakan ingin menegaskan bahwa PKS terus berjuang mempertahankan anomali di tengah dunia yang bergetah.

Posting Komentar

0 Komentar