Tahun ini Partai Keadilan Sejahtera berusia 23 tahun. Usia tepat untuk memulai gaya hidup lebih sehat. Usia produktif untuk memulai karir dan membangun keluarga.
PKS DIY melalui sayap kepemudaannya, Garuda Keadilan merayakan pencapaian 23 tahun ini dengan satu tema: lari!
Fun Run pada Milad PKS DIY dibagi menjadi tiga jenis lari. Lari penuh 23 kilometer. Lari beregu (relay) 23 kilometer. Lari santai semi jalan dan jajan 2,3 kilometer.
Aku yang menghabiskan sisa usia muda dengan kebiasaan lari dari masalah, datang demi menyemarakkan acara sekaligus mendapatkan pencerahan. Seseru apa sih lari itu?
Kirain acara ini hanya tentang lari. Rupanya aku salah. Dari acara Fun Run Milad PKS DIY, aku jadi...
1. Aku jadi tahu, 23 kilometer itu ternyata sama dengan 23.000 meter.
Bukan angka kecil. Bukan jarak pendek. Setiap meter adalah tantangan. Setiap langkah adalah cerita.
Mereka yang berhasil menyelesaikan lari 23 kilometer memulainya dari langkah pertama. Membangunnya dari kebiasaan berolahraga. Tidak ada yang instan, mi instan sekalipun perlu dimasak, bukan?
2. Aku jadi paham kalau setelah olahraga, soto hangat terasa istimewa.
Keringat yang luruh. Perut yang lapar. Soto panas yang mengepul di depan mata cocok banget dimakan habis lari. Sarapan soto itu vibesnya Jogja banget!
3. Aku baru sadar, kesadaran hidup sehat di Jogja tumbuh subur.
Bukan hanya orang tua yang mengikuti acara tapi juga para anak-anak dan pemuda. Ada tekad bersama untuk hidup lebih bugar dan bermakna.
Melihat sekeluarga yang datang rombongan mengikuti acara itu bikin hepi. Baik mereka datang meramaikan maupun penuh semangat berpartisipasi.
4. Aku jadi punya tekad baru: mulai rajin berlari.
Biar tahun depan, aku enggak cuma menjadi penonton kayak tadi. Aku mau ikut lari. Syukur-syukur ikut dapet medali. Biar tahun depan lebih bugar dan enggak lagi ngaku remaja jompo!
Karena sehat itu perlu diupayakan.
Peserta Fun Run mendapatkan doorprize kompor/Foto Isna |
5. Aku jadi merasakan, rezeki itu kadang datang lewat cara yang tak terduga.
Seperti doorprize yang didapatkan teman-teman peserta. Ada yang dapet kompor. Bawa pulang dispenser. Sampai almari baju segede gambreng.
Dateng bawa diri, pulang bawa gembolan doorprize dan voucher belanja. Sungguh senangnya hati.
Septina Watik, penulis buku Panduan Bugar Kader PKS/Foto Isna |
6. Aku baru tahu, ada buku berjudul Panduan Bugar Kader PKS yang diluncurkan hari itu.
Penulisnya Septina Watik. Katanya hadiah untuk milad PKS ke 23 tahun ini. Sebuah tanda bahwa perjuangan bukan hanya soal lari hari ini, tapi tentang menjaga kebugaran untuk perjalanan panjang ke depan.
7. Aku jadi ingin gabung dengan komunitas PKS Runner.
Karena perjalanan akan lebih ringan saat ditempuh bersama. Karena dukungan itu nyata adanya, ketika kita melangkah beriringan. Eaaa.
Tapi kece sih, setelah punya komunitas senam, partai ini sekarang punya komunitas lari.
8. Aku pun melihat sendiri, partai ini terbuka untuk semua.
Di acara Fun Run tadi ada anak-anak, remaja, orang tua. Berjilbab atau tidak. Muslim ataupun bukan. (Semoga) Enggak ada lagi tuduhan PKS itu ekslusif.
Semua berlari bersama. Sama-sama berkeringat. Karena sehat itu hak semua orang.
![]() |
Agus Mas'udi berlari bersama sebagian pengurus PKS DIY/Foto Isna |
9. Aku juga tersentuh, melihat para ustaz-ustazah dan pengurus PKS ikut berlari menyemarakan acara.
Mereka enggak cuma berdakwah di mimbar, tapi juga memberi teladan nyata: sehat adalah bagian dari amanah hidup.
Melihat para ustaz dan jajaran pengurus PKS berolahraga adalah teladan baik. Kebiasaan olahraga lari ini semoga bisa diikuti lebih banyak lagi anggota PKS lainnya. Mager? Minggir dulu ya.
Tim panitia Garuda Keadilan/Foto Isna |
10. Aku jadi tahu, di balik acara ini ada semangat muda Garuda Keadilan.
Anak-anak muda yang berkarya tanpa banyak kata. Membuktikan, bahwa masa depan dibangun dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
Kesuksesan acara Fun Run salah satunya sebab kerja sama mereka yang luar biasa. Mereka menunjukkan kemampuan diri bukan karena stempel siapa orang tua mereka. Jangan seperti orang yang dapat kekuasaan karena bapaknya tapi tanpa kinerja yaaa.
Dari Fun Run Milad PKS DIY, aku belajar:
Sehat itu bukan cuma tentang kuat. Tapi tentang syukur. Tentang ikhtiar menjaga titipan-Nya.
Sampai jumpa di garis start berikutnya!
0 Komentar