![]() |
Witri, saksi PKS swafoto bersama koordinator saksi setempat/dok. Silva |
Oleh: Yosi Prastiwi
Namanya Witri. Perempuan tangguh ini merupakan salah satu saksi PKS di TPS 74 di desa Caturtunggal, kapanewon Depok, Sleman.
Jam kerjanya sebagai saksi luar biasa. Witri berangkat dari rumah Rabu pagi jam 06.30 WIB dan penghitungan suara di TPS nya baru selesai Kamis jam 11 siang. Jadi sekitar 28 jam ia bekerja sebagai saksi. Luar biasa energi saksi dan petugas untuk Pemilu.
![]() |
Situasi penghitungan suara di TPS 74 Caturtunggal/dok.Silva |
Saat dihubungi Silva, koordinator saksi kapanewon Depok pada Kamis jam 2 pagi, Witri bercerita bahwa penghitungan suara belum selesai. Banyak keanehan terjadi di TPSnya.
"Ada kendala, Pak. Kelebihan 16 suara. Kami minta hitung ulang lagi," lapor Witri pada korsak. Hitung ulang dilakukan lagi.
Dini hari saat jeda penghitungan suara, Witri minta ijin pulang ke rumah yang tak jauh dari lokasi TPS. Posisinya sebagai saksi diganti sebentar oleh koordinat saksi setempat. Witri ijin beristirahat dengan mandi dan salat tahajud. Itu ia lakukan sebagai ikhtiar agar tetap fokus dan segar mengawal penghitungan suara.
Menurut pengalaman banyak rekan PKS yang bertugas selama Pemilu, selain fisik yang sehat, psikis yang tenang mempengaruhi stamina mengawal suara.
Kamis pagi saat jeda, Witri sempat pulang ke rumah. Sebagai ibu, ia khawatir karena semalaman meninggalkan putranya bersama kerabat. Balita berusia dua tahun itu rupanya klayu. Minta ikut Witri ke TPS. Jadilah Kamis itu Witri bertugas sambil mengasuh anaknya. Ibu satu ini menjadi salah satu contoh perempuan multitasking saat Pemilu.
![]() |
Saksi dan petugas Pemilu mengawal suara rakyat/dok.Silva |
Meskipun single parent dan memiliki balita, Witri berusaha amanah dengan tugasnya sebagai saksi PKS. Witri masih sempat mengoreksi ulang C-Hasil di TPS nya sebelum diserahkan ke korsak.
Bahkan sepanjang penghitungan suara, salinan Witri yang lengkap dibanding saksi dan petugas digunakan untuk mengoreksi penghitungan. Petugas KPPS setempat bahkan banyak dibantu Witri saat menginput hasil suara ke pusat.
Bagi PKS dan Pemilu, bantuan dari saksi seperti Witri amat berarti. Ia perempuan biasa dari Caturtunggal namun membantu menegakkan demokrasi secara terhormat.
***
Kisah ini diceritakan oleh SN, koordinator saksi PKS kapanewon Depok-Sleman.
0 Komentar