Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi sekolah Islam, Muhammad Arafah Kube mulai merintis lembaga pendidikan Al Biruni Mandiri di Makassar. Visi luhurnya adalah menjadikan Al Biruni Mandiri sebagai trend setter di kalangan sekolah Islam sekaligus agent of change di tengah-tengah masyarakat.
Coach Arafah menuturkan bahwa di awal berdirinya, Al Biruni Mandiri tidak memiliki sponsor atau pemodal yang siap mem-back up semua kebutuhan operasional lembaganya. Mereka bahkan memulai dengan modal satu kelas dengan model belajar ala kursus di rumah toko (ruko) hingga muncul istilah “Sekolah Ruko”. Selama belasan tahun, Al Biruni Mandiri pindah dari satu gedung ke gedung lainnya dengan sistem sewa. Namun demikian, Coach Arafah menegaskan bahwa orientasi Al Biruni Mandiri adalah kualitas bukan pembangunan fisik. Oleh karena itu, yang utama adalah menentukan standar kualitas lulusan.
Inovasi demi inovasi dihadirkan dalam rangka peningkatan kualitas/mutu. Kurikulum dirancang sedemikian rupa dengan target menjadikan para alumni sebagai Walking Qur’an, elit sekaligus leader di tengah komunitas mereka. Tagline-nya: “Al Qur’an, Leadership, dan Entrepreneur”.
Menurut Ustadz Arafah, inspirasi pendidikan di Al Biruni Mandiri merujuk pada kejayaan peradaban Islam abad ke–10 di Cordoba, di mana para ulama kala itu hafal Al Qur’an 30 Juz plus menjadi penemu di beragam aspek kehidupan. Inspirasi inilah yang menurunkan kebijakan rekrutmen SDM. Human Resources and Development (HRD) Al Biruni Mandiri menerapkan Coorporate University dengan tujuan menjadikan para guru ahli di bidangnya. Mindset yang ditanamkan adalah kita sedang mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan mengembalikan kejayaan peradaban Islam. Istilah yang digunakan adalah “mengembalikan” karena memang telah terbukti sebelumnya. Terkait hal ini, beliau mengaku bahwa mengubah mindset memang butuh waktu karena setiap orang memiliki akumulasi pendidikan serta pengalaman yang sudah terbentuk. Coach Arafah memberikan contoh target hafalan 30 Juz yang mulanya dirasakan sulit namun ternyata dapat diwujudkan dengan ikhtiar kolektif sungguh–sungguh.
Al Biruni Mandiri terus menerbangkan mimpinya, bertumbuh, belajar dari perkembangan dunia pendidikan. Sebagai lembaga yang mengedepankan kualitas, Al Biruni Mandiri sadar pentingnya menerapkan kurikulum terbaik yang terbukti efektif. Kini pembelajaran Bahasa Arab menerapkan kurikulum berstandar internasional. Termasuk implementasi kurikulum Cambridge dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Terobosan yang lahir justru saat pandemi yang memungkinkan guru maupun siswa mengakses aneka konten pembelajaran secara online. Dengan standar internasional pada pembelajaran Bahasa, harapannya para alumni bisa melanjutkan studi mereka di Timur Tengah maupun Eropa. Namun demikian, Coach Arafah mengingatkan, kurikulum yang word class tanpa pendisiplinan tetap saja tidak efektif mencapai target. Lebih jauh, meski pembelajaran sudah mulai diterapkan secara tatap muka, akses pembelajaran online tetap bisa dimanfaatkan seluas-luasnya. Termasuk kelas parenting untuk para orang tua dapat dilakukan setiap bulan dengan mengundang pemateri skala nasional.
Al Biruni Mandiri sadar dengan realitas kompetisi antar lembaga pendidikan. Dalam perspektif Coach Arafah, lembaga pendidikan Islam lainnya adalah mitra yang sedang berikhtiar membangun kejayaan peradaban Islam bukan kompetitor. Yang terpenting institusi kita terus menerus meningkatkan kualitasnya. Dan selaku insan pendidik generasi Muslim, mindset mendasar bagi kita adalah kontribusi di hadapan Allah SWT.
Terima kasih inspirasinya Coach Arafah. Kami mengenal Anda sebagai pejuang pendidikan via Al Biruni Mandiri. Juga pejuang politik via PKS. Saat ini Muhammad Arafah Kube diamanahi sebagai Caleg DPRD Kota Makassar, Dapil 4 meliputi Panakkukang dan Manggala. Semoga sukses Coach!
~
Azwar Tahir
Tulisan disadur plus dimodifikasi dari Buku “Opera Oposisi”
0 Komentar