Oleh: Drs. H. Gufron Azis Fuadi
Berbicara tentang Maroko dan Spanyol tidak bisa lepas dengan nama Abdurrahman ad Dakhil dan dinasti Murabithun.
Apa yang terlintas di pikiran kita saat mendengar nama Abdurrahman ad Dakhil?
Salah satunya ya ingat Gus Dur. Presiden ke-4 ini memang nama lahir nya adalah Abdurrahman ad Dakhil. Mungkin orang tua beliau, KH. Wahid Hasyim mengidolakan tokoh turunan Bani Umayah penakluk Spanyol-Portugal yang kita kenal dengan Andalusia.
Saat Daulah Bani Abbasiyah menundukkan Daulah Bani Umayah, hanya segelintir orang yang selamat dari tebasan pedang tentara Abbasiyah. Di antaranya seorang pemuda berusia 19 tahun, yaitu Abdurrahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam.
Ia lari dari Irak, mengarungi gurun Syria menuju Palestina. Kemudian menyeberangi gurun Sinai ke Mesir, lalu ke Meknes di Maroko, Afrika untuk selanjutnya ke Andalusia (sejarang Spanyol) yang telah ditaklukkan oleh kakeknya dari Dinasti Umayyah melalui panglima Tharik bin Ziyad pada tahun 711.
Abdurrahman memasuki Andalusia hanya diikuti oleh 400 pengikut setia Bani Umayyah pada 755 M. Saat mendarat di Andalusia pasukan tentara bani Umayah di sana menghadiahkan seorang budak perempuan yang sangat cantik. Ketika melihat dan memerhatikan kecantikannya, dia berkata, “Sesungguhnya hati dan mata ini telah sepakat. Jika aku meninggalkan perempuan ini, maka berarti aku telah menzaliminya. Namun jika aku sibuk dengan perempuan ini, maka aku menzalimi kepentinganku. Karena itu, aku tidak memerlukannya.” Kemudian dia mengembalikan perempuan itu kepada mereka.
Di sepanjang perjalanannya sejumlah pasukan yang setia kepada bani Umayah terus bergabung. Saat pasukannya bertambah kuat, Abdurrahman ad-Dakhil berusaha menguasai Spanyol dengan menyerang Kordoba (Cordova/Qurthubah), yang saat itu berada di bawah kepemimpinan Gubernur Yusuf Al-Fahri yang kemudian dilengserkan dalam pertempuran Musarah pada tahun 756.
Sejak itu, Abdurrahman ad-Dakhil menyatakan dirinya sebagai penerus kekhalifahan Bani Umayyah dan membangun Kota Kordoba sebagai pusat pemerintahan dinastinya di Andalusia yang meliputi wilayah Spanyol, Portugal, Andora dan Gibraltar.
Kendati demikian, perjalanan Abdurrahman sebagai khalifah pertama Bani Umayyah di Spanyol tidak luput dari pergolakan.
Kota Kordoba juga mendapat serangan dari Karel Agung, penguasa Eropa Barat pada Abad Pertengahan. Mendapatkan ancaman juga dari Charlemagne kaisar Perancis serta kekuatan Yamaniun yang mendukung Abbasiyah.
Semua serangan yang datang mampu dihalau oleh pasukan Abdurrahman dan Dinasti Umayyah berhasil menyebarkan Islam di Spanyol, Portugal dan sekitarnya termasuk sebagian Perancis.
Pada tahun 758 setelah membeli sebuah gereja yang dijual, segera mendirikan masjid Agung Kordoba yang dikelilingi madrasah atau universitas yang menjadi pusat pendidikan Islam dan Sains. Masjid yang berdiri di tepi sungai Guadalquivir ini banyak melahirkan ulama dan cendekiawan muslim.
Dari Kordoba lahirlah
Tafsir al-Qurtubi tafsir Al-Qur'an abad ke-13 oleh ulama klasik Al-Qurtubi. Tafsir al-Qurtubi juga dikenal sebagai Al-Jami'li-Ahkam atau Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an atau Tafsir al-Jami'.
Beberapa ulama cendekiawan lainnya adalah:
Ibnu Hazm yang menulis tidak kurang dari 400 judul buku. Kemudian Ibnu Rusydi atau Averous yang dikenal sebagai Bapak Akal Sehat. Dia juga dikenal sebagai sang komentator karena banyak memberikan kritik dan komentar terhadap pikiran Aristoteles.
Ada juga Al Zakhrawi atau Abul Cacis (Abul Qasim). Tokoh kedokteran yang sangat dihormati di Eropa. Dia yang menciptakan beberapa alat bedah kedokteran yang masih dipakai sampai sekarang. Dia memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi dunia kedokteran. Semua ilmu praktik kedokterannya dituang dalam karyanya yang terkenal berjudul Al-Tasrif. Dan masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lahir di Andalusia.
Saat dinasti Bani Umayah mulai melemah di Andalusia, datanglah dinasti Murabithun dari Maroko yang menopang kekuasaan Islam di Andalusia.
Jadi kalau kemarin kita menyaksikan timnas Maroko menggilas Spanyol dalam Piala Dunia di Qatar, seharusnya ini bukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Karena dari Maroko, Abdurrahman ad Dakhil dan kemudian dinasti Murabithun pernah menaklukkan Spanyol dan Portugal.
Apakah timnas Maroko nanti bisa menundukkan Portugal di Piala Dunia, tentu itu doa dan harapan kita. Semoga pertemuan itu bisa menjadi pintu masuk bagi CR-7 menjadi mualaf.
Wallahua'lam bi shahab.
0 Komentar