Belajar Menjadi Pemulung Amal (Berbagi Semangat untuk Ibu di Rumah)

PKSFoto/Ety Nurdiyanti


Oleh: Rausan Fikr


Bu, hidup ini kan sebentar ya, perasaan kemarin masih ABG, sekarang udah jadi emak-emak :')


Bu, kadang kita lupa, Allah itu Maha Adil..

Semua manusia punya kesempatan untuk beramal soleh, siapapun dan dimanapun.


Jika kita sering merasa iri pada amal kebaikan yang orang lain lakukan, bukankah kesempatan beramal itu juga ada pada kita, meskipun bentuknya tak sama.


Ibu..

Jangan berkecil hati, jika hari ini waktumu hanya habis mengurus rumah dan keluarga.


Jangan merasa tidak berguna karena lelahmu tak menghasilkan rupiah,

Melakukan hal yang sama berulang-ulang, menguras tenaga dan perasaan, tapi tak berbekas, seperti tidak melakukan apa-apa..


Bu.. 

Capek ya bu.. sakit pun harus tetap 'sehat', pekerjaan tidak ada hari libur dan cuti, malah dapat komentar "oh, nggak sibuk ya, cuma di rumah aja". Membuat diri merasa semakin tak berarti.


Tapi, ibu tak usah bimbang, dengan banyak hal yang belum bisa dijangkau..


Cukupkan hati dengan keikhlasan melakukan apa yang ada di hadapan, insya Allah itulah amal soleh di sisi Allah..


Setiap bagian rumah yang menjadi bersih, setiap makanan yang mengisi perut keluarga, semua cucian kotor yang kembali bersih dan siap dipakai, waktu untuk menemani anak, setiap rengekan yang ditenangkan, bahkan setiap air tumpah yang dikeringkan, semuanya amal yang bisa di punguti..


Meskipun tak spektakuler, tak terkenal, dan tak viral.. Tidak ada amal yang remeh di hadapan Allah.

Semua akan dihisab dan dipertanggungjawabkan.


Tidak perlu menunggu hal yang besar untuk bersemangat beramal.


Menikah, berumah tangga, mengurus anak-anak, bukan penghalang karier apalagi penghalang untuk beramal.


Karena kesuksesan dalam kehidupan kerja sebagai ibu adalah sukses melewati hari-hari dengan ketulusan, besar kecil bukanlah ukuran.


Menjadi ibu adalah profesi yang dapat menjadikan seseorang menjadi mulia. Ada perjuangan yang tidak akan selalu di apresiasi, bahkan tak dihargai orang lain.. karena menjadi ibu tidak mengharapkan imbalan dari manusia, tapi hanya dari sebaik-baik pemberi imbalan, Asy Syakur.. Allah azza wa jalla.


Semangat ya bu..

Semoga tiap lelah menjadi jalan keridhoan Allah.


Sabar ya bu.. Pasti akan datang waktu untuk beristirahat,. tapi selama Allah masih memberikan waktu untuk kita memulung amal yang ada di depan mata, disitulah ladang pahala kita, dalam waktu hidup yang singkat ini, tak ada amal yang sia-sia.






-Iki, 251022-

_____


Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “… seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya, ia akan ditanya (di akhirat) tentang semua itu…” (HR Bukhari dan Muslim).



"Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya." (HR Muslim).



Dari Ali r.a., ia berkata, Fathimah telah mengadu kepadaku tentang kedua tangannya yang capek membuat adonan dari tepuk gandum. Lalu aku berkata, “Jika kamu datang ke bapakmu, maka mintalah pembantu kepadanya.” Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik untuk kalian dari pada seorang pembantu?, jika kalian hendak mendatangi kasur kalian, maka ucapkanlah 33 kali tahmid, 33 kali tasbih, dan 34 kali takbir.” (HR. At-Tirmidzi).



Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Posting Komentar

0 Komentar