Ketika Mie Instan Tidak Lagi Relevan, Sebuah Catatan Menuju 2024



Oleh: Wisnu M.


Kenapa mie instan kerap dijadikan makanan andalan saat kemah? Padahal secara gizi, kandungannya tidak cukup menopang aktivitas fisik di luar. Kalau ada pilihan yang lebih enak, apa iya mie instan tetap jadi pilihan? 


Salah satu persiapan kembara alias kemah bakti nusantara yang paling penting adalah bekal makanan. Dengan konstrain waktu, beban yang akan dibawa, proses penyiapan membuat pemilihan bekal makanan ini menjadi hal yang perlu dipikirkan matang-matang.


Pengamatan saya, banyak peserta yang membawa mie instan. Pilihan ini bisa jadi karena mie instan jenis makanan yang ringan dibawa, mudah menyiapkannya, cepat dimakannya, dan murah. 


Di kelompok 22 juga ada yang membawa mie instan. Makanan ini sudah dipersiapkan untuk dimakan di sesi-sesi terakhir makanan. Atau bahkan dimakan Ketika sedang berjaga untuk menghangatkan badan. Namun, sampai akhir agenda berkemah, mie instan ini tidak termakan. Mie instan ini tidak relevan untuk dimakan. Karena ada banyak makanan lain yang lebih enak dan bergizi seperti rendang, pecel, nasi uduk, sosis besar, telur, tempe mendoan, nasi briyani, hingga buah-buahan seperti semangka. Tidak ada yang berminat untuk memakan mie instan. Mie instan tetap utuh dan dibawa kembali pulang. 




Sebuah Pelajaran Menuju Pemilu 2024

Apa yang bisa ditiru dari keberhasilan tidak memakan mie instan? 

Mari kita analogikan Pemilu dengan Kembara. Konsituen memilih dianalogikan dengan peserta makan.  Keputusan memilih partai dianalogikan dengan makanan yang dimakan. Jika di Kembara hal yang paling gampang, mudah, murah tapi tidak bergizi adalah mie instan, di Pemilu ada uang. Ketika tidak ada cara lain untuk membujuk pemilih, cara gampang dan instan adalah memberikan uang. 


Melihat sesi Kembara kemarin, saya melihat banyak yang makan mie instan. Menurut saya sebaiknya dikurangi di sesi Kembara berikutnya. Agar para anggota PKS tidak suka cara instan. 


Ada banyak makanan yang bergizi walaupun butuh usaha untuk menyiapkannya. Anggota PKS tidak boleh suka dengan yang tidak bergizi. Setiap makanan yang dimakan harus sehat dan bergizi walaupun butuh usaha untuk menyiapkannya. Anggota PKS tidak boleh suka dengan cara instan meraup suara rakyat dengan memberikan uang. Ada banyak hal yang bisa diberikan kepada calon pemilih agar memilih PKS: Tentang kesempatan mendapatkan pekerjaan, kemudahan pendidikan, perbaikan infrastruktur jalan yang baik, kembangkan program kerja yang berkualitas dan berdampak, dan masih banyak lagi. 


Susah? Berat ? ya memang susah, berat, dan butuh waktu. Tapi dijamin akan lebih menyehatkan dibandingkan dengan hal yang instan. 


Belajar di pengalaman Kembara, kenapa mie instan menjadi tidak relevan? Karena setiap anggota kelompok membawa makanan yang bergizi. Ada anggota kelompok yang mau menyiapkan makanan. Ada anggota kelompok yang mau membawa peralatan yang dibutuhkan. Dan para anggota kelompok saling menyemangati untuk mempersiapkan makanan yang sehat, enak, dan bergizi. Tidak mudah, tapi terbukti bisa dilakukan jika mau. 


Mie instan tidak lagi relevan! 


#


Penulis adalah Peserta Kemah Bakti Nusantara PKS DIY gelombang 2

Posting Komentar

0 Komentar