A friend in Need is a Friend Indeed



Penulis: *

Pekan yang lalu seorang ustadz menceritakan kepada kami pengalaman beliau ketika tugas di perantauan. Di sana ada seseorang yang ikut UPA (Unit Pembinaan Anggota) PKS dengan alasan cuma karena: biar sakit ada yang ngerawat dan kalau meninggal ada yang mengurus. Teman-teman UPA merasa dibutuhkan ketika sedang lemah. Ketika sakit, ketika kena musibah, sampai ketika wafat 


Sepekan ini Allah SWT tunjukkan pada saya kebenaran ucapan ustadz tersebut. Saat menulis ini ada seorang ibu yang meninggal dunia. Beliau single parent dengan seorang anak yang sedang kuliah di Bandung. Ketika sakit dan sampai sakaratul maut, alhamdulillah ada teman-teman UPA PKS nya yang mendampingi untuk mentalqinkan. 


Kamis pekan lalu, guru pembimbing UPA PKS menelpon saya. Anggota UPA nya cerita bahwa suaminya kena musibah. Mobil yang dikendarai menabrak anak sekolah yang mengendarai motor. Dan sedang di rumah sakit mendampingi suaminya bertanggung jawab atas kejadian tersebut. 


Alhamdulillah guru pembimbing UPA istrinya langsung mendampingi ke rumah sakit. Teman-teman UPA suaminya pun juga dikabari untuk diberikan bantuan sebisanya.


UPA sudah jadi support system buat anggotanya. UPA menyediakan waktu dan tempat untuk anggotanya curhat jika ada masalah. UPA memberikan peluang bagi anggotanya untuk membantu temannya yang membutuhkan bantuan.


Adagium "berjamaah barokah" dan "bersama kita bisa" jadi sangat terasa. Seperti judul tulisan ini, teman ketika dibutuhkan adalah sebenarnya teman.


Alhamdulillah 'ala kulli haal

Nb : doa terbaik untuk ustadz-ustadzah pembimbing UPA. Terima kasih atas pendampingannya, hingga saat ini masih bisa menikmati UPA.


Penulis adalah anggota UPA. Tinggal di Jaksel makanya bisa Bahasa Inggris dikit. :) 


Posting Komentar

0 Komentar