Rumah Terbakar Saat Penghuninya Khataman Alquran, Empati dan Peduli Menghapus Air Mata




Oleh : Erry Krisdwianti


Subhanallah...


Di sepuluh malam terakhir Ramadhan, di saat orang-orang bergegas menyelesaikan target tilawahnya, menyelesaikan amanah pengumpulan dan penyaluran zakat, membagikan parcel lebaran,  berita tentang kebakaran di rumah seorang kader PKS di Kapanewon Sentolo bernama Al Agus Sugiyanto, begitu menyentak.



Penyebab kebakaran adalah karena korsleting listrik. Dan kerusakan yang ditimbulkan cukup berat.


Kebakaran yang terjadi pada hari Kamis 28 April 2022 sekitar jam 20.00 itu tidak segera diketahui karena seluruh penghuni rumah sedang mengikuti kegiatan khataman.


Kerusakan meliputi  ruang tamu dan ruang tidur, usuk dan genteng harus ganti karena terbakar. 

Televisi, Kasur dan lemari pakaian terbakar habis sehingga sampai pagi tadi Pak Agus hanya memakai pakaian yang dikenakan sejak tadi malam.


Beberapa Surat penting juga ikut terbakar. 


Informasi peristiwa kebakaran ini menyebar dengan cepat. Dan kader-kader yang ikut merasakan kesedihan saudaranya yang mengalami ujian pun bergegas.


Bantuan moril dan materiil dikumpulkan dan diserahkan kepada keluarga bapak Agus.



Sampai Jumat pagi, Bantuan berdatangan dari PKS Kulon Progo, dari Baitul Maal BMT Bina Sejahtera berupa  kayu usuk, reng dan paku senilai 2,6 juta rupiah, dan beberapa donatur ikut menyumbang seribuan genteng.


Kepanduan PKS bersama masyarakat sekitar lokasi kebakaran bekerja sama memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh si jago merah semalam.


Dan bantuan masih diperlukan seperti pakaian, bahan makanan dan peralatan rumah tangga yang semalam habis terbakar.


Menyaksikan gotong-royong Kepanduan PKS bersama masyarakat memperbaiki kerusakan yang disebabkan kebakaran, ada rasa haru dan bahagia.


Terutama bagi keluarga Bapak Agus. Di antara kesedihan yang mereka rasakan, di tengah kesabaran dan keikhlasan yang coba mereka bangun,  ada kesyukuran yang juga menyelip di antara perasaan yang ada.


Bahwa....


Masih banyak saudara mereka yang begitu peduli, dan mau membantu dengan ikhlas tanpa  mengharapkan imbalan apa-apa.


Dan tentu saja, ada Allah SWT, yang tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuannya.

Posting Komentar

0 Komentar