Bercanda dengan Galon itu Berbahaya, Gaes…!



Ada seseorang yang ketika ditanya apa agamanya, dia menjawab "PENYEMBAH GALON".


Nampaknya jawaban itu diberikan dengan maksud bercanda, sebagaimana dinyatakan dengan emot tertawa yang menyertainya. Namun, patutlah kita perhatikan, apakah perkataan seperti ini bisa dijadikan bahan candaan.


Bercanda Yang "Syar'i"


Banyak orang melabeli sesuatu dengan kata "syar'i" untuk menunjukkan  bahwa sesuatu itu sesuai dengan syariat Islam. 


Tapi jangan terjebak pada pelabelan. Kita hendaknya pandai memilah dan memilih berdasarkan ilmu, mana yang benar sesuai syariat dan mana yang hanya dianggap atau diperkirakan sesuai syariat.


Korupsi berjamaah, misalnya. Meski menggunakan istilah berjamaah yang konotasinya baik, berpahala dan menunjukkan kebersamaan, bukanlah hal yang sesuai ajaran Islam. Demikian juga jika ada orang yang melabeli perbuatan haram seperti "riba syar'i" maka sudah jelas keharamannya.


Bagaimana dengan bercanda yang syar'i? Yang ini dinisbatkan kepada cara bercanda yang sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana dicontohkan oleh kanjeng Nabi Muhammad SAW.


Diantara rambu-rambu yang Beliau SAW sampaikan adalah jangan berdusta meski dengan maksud bercanda. Juga agar jangan menyakiti orang lain dengan candaannya.


Ini jika masih dalam bab bercanda. 


Lalu apakah "Penyembah Galon" masih bisa dimasukkan dalam bab bercanda?


Penyembahan Adalah Pemujaan Kepada Tuhan


Dalam KBBI daring, kata “menyembah” salah satu artinya adalah memuja (sesuatu sebagai Tuhan atau dewa). 


Dalam Islam, jika penyembahan ini berkaitan dengan cara (cara memuja Tuhan), maka lingkupnya adalah fikih atau muamalat, yang memberi aturan atau rambu tentang bagaimana cara menyembah yang benar.


Namun jika berkaitan dengan *siapa atau apa* yang disembah, maka ini masuk ranah aqidah. Dalam aqidah Islam, Zat yang patut disembah hanyalah Allah SWT semata.


"Penyembah Galon" mengandung pengertian _*memuja galon sebagai Tuhan*_ . Karenanya hal ini masuk ranah aqidah. Dilihat dari segi aqidah Islam, jelas "Penyembah Galon" adalah golongan kaum Musyrikin, orang-orang yang menyembah selain Allah SWT.


Bukan Untuk Bercanda


Perkara kemusyrikan bukanlah hal yang bisa dijadikan candaan, gaes. Konsekuensinya sangat besar, berat, panjang dan lamaaaa... 


Allah SWT tidak akan mengampuni dosa kemusyrikan seseorang bila ia tidak taubat sampai matinya. Tempat perhentian akhirnya sudah jelas: Neraka.


Jadi hendaknya kita sebagai kaum Muslimin sangat berhati-hati dalam mengeluarkan perkataan atau membuat pernyataan, termasuk saat bercanda. Janganlah sampai perkataan atau pernyataan itu menjerumuskan kita ke dalam neraka.


Na'udzubillaah....

Posting Komentar

0 Komentar