Pergerakan habaib dalam penyebaran islam dan perjuangan kemerdekaan Indonesia sudah jamak diakui. Dengan dakwah yang santun, habaib menyemai islam dibumi nusantara. Demikian pula halnya dalam kemerdekaan, mereka pun turut berkontribusi.
Yang paling terkenal tentu saja adalah Habib Muthahar, pencipta lagu perjuangan Hari Merdeka, Syukur, Hymne Pramuka dll. Beliau turut bergerak dalam peristiwa pertempuran 5 hari di Semarang serta dikenal sebagai pendiri Paskibraka. Jadi, jiwa nasionalis dan patriotis sudah menjadi bagian dari ruh pergerakan habaib di Indonesia.
PKS memberi tempat yang sangat terhormat untuk habaib. Jika partai lain banyak didominasi oleh Kyai dan Gus, maka PKS menempatkan habaib sebagai anggota dewan, pengurus dan bahkan pucuk pimpinan partai. Sebagaimana dipahami, pucuk pimpinan PKS adalah Ketua Majelis Syura yang saat ini dipegang oleh Habib Salim Segaf Al Jufri.
Pada diri beliau, berpadu dua keutamaan. Pertama, beliau adalah seorang habib (keturunan rasulullah saw). Kedua, beliau adalah seorang ulama. Beliau adalah ahli fiqih jebolan Universitas Islam Madinah (S1, S2 dan S3).
Konon, kita bisa mengetahui (minimal merasakan) bagaimana sifat dan karakter seseorang hanya dengan melihat wajahnya. Rata - rata pengurus PKS mengatakan ingat akherat hanya dengan melihat wajahnya, bahkan sebelum beliau menyampaikan taujihnya yang lembut. Apalagi beliau seringkali menangis saat memberikan taujih dihadapan kader. Beliau adalah 1 diantara 4 orang muassis dakwah yang menyemai dakwah tarbiyah dinusantara, pada dekade 1980-an. Para santri dan mahasiswanya di LIPIA memberikan kesaksian bahwa beliau adalah pengajar yang sangat sabar dan humanis serta pribadi yang sangat tawadhu'.
Habib Salim Segaf Al Jufri adalah cucu dari ulama besar asal Palu, Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri, pendiri Al Khairat. Sebagai seorang habib dan ulama aswaja, Habib Salim Segaf Al Jufri banyak mewarnai PKS dengan kultur dan tradisi aswaja. Diantaranya dengan mengadakan lomba membaca kitab kuning dan mengadakan agenda maulid nabi.
Sebagai partai dakwah, PKS telah menempatkannya sebagai pucuk pimpinan diinternal. Sekarang, PKS akan mengangkat beliau ke posisi yang lebih tinggi lagi, yakni sebagai Capres/Cawapres untuk bangsa Indonesia. Habaib berdakwah, berjuang dan berkorban bagi negaranya? Itu biasa. Habaib menjadi pemimpin dinegaranya? Itu baru luar biasa.
Eko Jun
Cilacap
0 Komentar