Foto: Twitter |
Ingin tayangan berkualitas seperti ini ada?
Jangan biarkan mereka jalan sendirian...
Kalau ada crowdfunding yang membutuhkan dana-dana kita
Agar produksinya tetap berjalan, maka dukunglah...
Ingat, industri kreatif di Indonesia, masih berjalan dengan Sumber Daya mandiri
Kalau tidak kita dukung dengat kekuatan yang besar
Ada goncangan sedikit
Maka akan berhenti ditengah jalan....
Hal ini disampaikan salah satu komikus tanah air, Taufiq Yuniarto di akun facebooknya, Senin (11/1/2020) kemarin. Taufiq yang juga Sekretaris Bidang Seni Budaya DPP PKS ini menanggapi tentang film kartun Nussa Rara versi layar lebar yang sempat kesulitan dana dalam proses pembuatannya.
Nussa Rara, film kartun produksi tanah air yang berawal tayang di kanal YouTube sukses mendapatkan sambutan luar biasa dari orangtua dan anak-anak se Indonesia.
Namun sukses di YouTube ternyata tak membuat prosesnya mudah ketika hendak diangkat ke layar lebar. Bahkan sempat muncul isu proses produksi yang sudah setengah jalan harus terhenti karena kekurangan dana.
Sangat disayangkan! Padahal dari segi jalan cerita, film ini sangat-sangat mendidik. Banyak sekali pelajaran yang terkandung di dalamnya, seperti versi film serial nya.
Selain jalan cerita, kualitas gambar juga dikerjakan sangat serius. Perhatikan deh detail gambar di versi trailernya. Pengisi suaranya juga sangat khas. Suara Nussa maupun Rara terdengar beda di telinga.
Trending
Beberapa hari terakhir ini, Nussa Rara makin gemesin. Nussa terus dibicarakan penduduk Twitter hingga menempati urutan teratas alias trending topik.
Ada seleb twitter yang mengaitkan Nussa Rara dengan Ustadz Felix Siauw dan organisasinya. Ia juga mempermasalahkan pakaian tokoh Nussa yang dianggapnya berbau timur tengah dan tidak ngindonesia.
Hal ini dijawab langsung sutradara film layar lebar Nussa Rara, Angga Sasongko. Ia menjelaskan pada proses kreatif dan produksi tidak ada keterlibatan pemuka agama. Cerita dan skenario film ini digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group.
Produksi animasinya oleh The Little Giantz dan distribusi dan promosinya oleh Visinema Pictures.Mas Denny, pada proses kreatif dan produksi tidak ada keterlibatan pemuka agama. Cerita dan skenario film ini digarap Skriptura, divisi IP Development Visinema Group. Produksi animasinya oleh The Little Giantz dan distribusi & promosinya oleh Visinema Pictures. https://t.co/HywGgbNJt1
— Nonton BioskopOnline.Com (@anggasasongko) January 11, 2021
Hal lainnya adalah Nussa Rara dibandingkan dengan Adit Sopo Jarwo, Keluarga Somad hingga Ipin Upin, film negeri tetangga yang juga digemari anak-anak.
Nussa Rara dicap anti toleransi dan anti keberagaman. Semua film anak harus seperti Ipin Upin yang menampilkan tokoh beragam. Begitu katanya.
Menurut saya sih, biarkan film-film anak ini berkembang sesuai dengan jalan ceritanya masing-masing. Semakin banyak variasi cerita maka semakin baik. Tak perlu semuanya seperti Ipin Upin dan tak perlu juga semuanya seperti Nussa Rara. Bukanlah keberagaman jika semuanya harus seragam.
Bukan begitu bung?
Nussa Rara makin gemesin ya bun?
Relawan Literasi
Enjang Anwar Sanusi
0 Komentar