Dari Danau Matano ke Bendungan Bili-Bili (Catatan Peserta Terjauh Latansa PKS Sulsel)



Oleh: Prima Eyza Purnama 

Ketua DED PKS Luwu Timur


Ketika sampai informasi kegiatan Pelatihan Perempuan Siaga (LATANSA) PKS Sulawesi Selatan 2022 kepada kami yang jauh di ujung utara Sulawesi Selatan ini, bahwa kami wajib mengikuti acara ini sebagai salah satu sarana pembinaan bagi segenap kader perempuan PKS, maka kami pun segera bersiap dan bertekad kuat untuk berangkat. Daerah kami adalah kabupaten terjauh di ujung utara Sulawesi Selatan. Titik domisili kami dekat Danau Matano, Sorowako, Kecamatan Nuha yang berjarak 600 km dari Kota Makassar, ditambah perjalanan yang harus ditempuh ke lokasi pelaksanaan Latansa di Kabupaten Gowa, sedikitpun tidaklah menggoyahkan niat dan menyurutkan langkah untuk hadir dan menjadi bagian dari LATANSA 2022.


Disamping harus menyelesaikan berbagai tanggung jawab dan amanah-amanah di tempat kerja, perkara urgent yang juga wajib diselesaikan jauh-jauh hari sebelum berangkat adalah urusan menitipkan dan meninggalkan anak-anak di rumah. Maklumlah, kami adalah rombongan ibu-ibu yang memiliki 6 anak, 4 anak, 3 anak, diantaranya ada anak-anak yang masih kecil-kecil batita (dibawah 3 tahun) yang harus ditinggalkan. Perjalanan pun setidaknya memerlukan waktu 3 hari, yakni berangkat 1 hari sebelum hari H, hari H pelaksanaan acara dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 senja hari, dan kembali ke Sorowako setelah hari H. Maka, terimakasih mendalam kepada para suami yang selalu ikhlas dan berlapang hati menjaga serta mengurus anak-anak di rumah selama 3 hari penuh, demi para istri bisa mengikuti kegiatan LATANSA dengan leluasa. 


Kami berangkat menggunakan mobil rental dengan harapan lebih cepat sampai di lokasi. Sebelum pukul 6 pagi harus sudah tiba di area acara, yakni Jungle Camp, Bendungan Bili-Bili, Kabupaten Gowa. Supir yang rentan mengantuk karena perjalanan malam, banyak ruas jalan yang rusak sehingga memperlambat kecepatan laju, deraan mabuk perjalanan darat, adalah diantara tantangan yang dinikmati dengan hati lapang.


Tibalah momentum yang dinanti-nanti. Menjadi peserta LATANSA sepenuh hati. Dibuat berkeringat dengan rangkaian Senam PKS Nusantara di pagi hari. Dilanjutkan khidmatnya Apel Pagi, berkumpul dengan saudara-saudara dari berbagai penjuru Sulsel, serta latihan bela diri praktis yang dikomandoi oleh Pak Tri (BPW PKS Sulawesi). Makan siang melingkar per regu, dibawah naungan tenda pleton yang menghadirkan semangat patriotisme, bak para pejuang yang sedang menjaga perbatasan negeri. Lalu sesi Pembekalan Penanggulangan Bencana Kebakaran, serta asupan ilmu yang disampaikan oleh para pimpinan partai, kesemuanya adalah suguhan yang sangat menguatkan perbekalan diri kami. Bekal ruh maknawi, bekal wawasan dan  pemahaman, serta bekal kekuatan jasadi. Bersyukur sekali Allah Ta'ala mentakdirkan dan mengizinkan kami hadir di LATANSA tahun ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Penuh haru, mengantongi banyak ilmu, serta meraup curahan-curahan motivasi yang mengokohkan hati.


Adzan Maghrib menandakan penghujung acara, waktu berpisah dengan seluruh saudara, dengan harapan membuncah untuk berkumpul kembali di LATANSA PKS Sulsel tahun depan, insya Allah.


Waktunya untuk kembali ke Sorowako di hari berikutnya. Menempuh perjalanan 13-14 jam dengan bis malam, tiadalah apa-apa dibanding segala kebaikan yang telah kami terima. Jiwa ditempa dengan segala ketangguhan, bahwa dakwah ini memang memerlukan ketaatan dan pengorbanan. Ilmu bertambah, pemahaman menguat, serta wawasan tercerahkan. Demikian pula perihal jasad yang harus senantiasa diperhatikan kesehatan dan kebugarannya. Rasa hormat dan terimakasih untuk seluruh Pembina dan Pembimbing yang telah membina kami hingga kini dalam Unit-Unit Pembinaan Anggota (UPA) PKS. Tidak ada yang kami dapatkan, kecuali kesemuanya adalah kebaikan.


Kehadiran di LATANSA adalah sebuah sikap  tunduk dan patuh terhadap seruan pemimpin. Keterbatasan/kelemahan fisik bukanlah suatu halangan, sebab kekuatan mental lah yang membuat kita tangguh. LATANSA merupakan salah satu sarana pembinaan bagi kader perempuan PKS, tempat melatih kedisiplinan, tanggung jawab, menempa mentalitas dan melatih diri untuk saling menghargai. Kehadiran untuk membersamai acara ini adalah lebih utama daripada kelemahan-kelemahan fisik yang dimiliki. Para Pembina dan Pembimbing UPA PKS, mereka sangat mengerti atas segala kekurangan/keterbatasan fisik yang mungkin ada pada diri para anggota. Namun jiwa kebersamaan dan soliditas barisan, itulah inti pokok yang harus dibangun kokoh di dalam diri-diri kita.



Dalam perjalanan pulang

Makassar - Sorowako,

dari LATANSA PKS Sulsel 2022

Posting Komentar

0 Komentar