Sebuah Inspirasi dari Abah Qomar

Abah Qomar, pemeran dan komedian


Perjalanan menuju kediaman Abah Qomar di sebuah desa yang terletak di kecamatan Panongan kami tempuh dengan berkendara motor.

Kami mewakili bidang Seni Budaya Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten telah mengagendakan jauh-jauh hari dengan tim Abah Qomar.

Maka, disepakatilah hari Jumat tanggal 18 Februari 2022, pukul 15.30 pertemuan akan digelar di rumah Abah Qomar.

Rumah dengan bergaya tembok tinggi dan tiang-tiang besar, mirip bangunan peninggalan jaman Belanda ini, sungguh membuat kami takjub.

Ruang tamu yang luas, selain terdapat sofa sebagai tempat duduk tamu, juga ada seperangkat alat musik degung (Gamelan Sunda), yang ditata bersebelahan dengan rak-rak buku koleksi Abah Qomar.

Tampak banyak sekali buku-buku berbaris rapih, menandakan si empunya mempunyai minat baca yang tinggi juga berwawasan luas.


Obrolan demi obrolan kami lalui dengan penuh canda tawa. Jiwa humoris Abah sangat kental, hingga tidak ada ketegangan dan rasa canggung saat kami mengutarakan maksud dan tujuan bersilaturahmi. Juga saat kami bertanya banyak hal kepad Abah.

Jadi, meskipun baru pertama kali bertemu, terasa tidak ada jarak, seolah-olah kami adalah anak yang sedang butuh petuah dan pencerahan dari seorang ayah.

Ditemani sang istri dan anak, Abah menceritakan perjalanan hidupnya.

Bagaimana Abah kecil dahulu lahir dan menghabiskan masa kanak-kanaknya di Pandeglang-Banten.

Kemudian melanjutkan Sekolah Pendidikan Guru di Jakarta. Setelah lulus tahun 1981, Abah menjadi guru TK. Setahun kemudian menjadi kepala sekolah TK.

Tidak cukup sampai disitu, Abah seakan haus ilmu. Beliau terus melanjutkan pendidikan, hingga saat ini Abah masih menunggu sidang untuk gelar Doktornya.

Kegiatan Abah saat ini selain sebagai komedian dan konten kreator, beliau masih aktif mengisi kajian-kajian majlis taklim, juga masih aktif mengajar di beberapa universitas.

Abah tidak ingin menyia-nyiakan waktu begitu saja. Ayah dari lima putra dan putri ini terus saja melakukan berbagai aktivitas positif, seolah tidak ada lelahnya.

Wajah ceria dan humble selalu tampak dari lelaki berusia 62 tahun ini. Setiap hari Ahad rumahnya dijadikan tempat kajian keIslaman penduduk sekitar.

Hampir setiap hari Ahad pula silih bergantian kalangan artis dan publik figur menyambangi beliau.

Sungguh teladan yang patut kita tiru, usia tak menjadi penghalang untuk berkegiatan. Selalu menebar manfaat kepada umat. Semoga kami semua dapat meneladaninya.


Ella Helawati
Ketua Reli Kabupaten Tangerang

Posting Komentar

0 Komentar