Kisah Ustad Jenggot Yang Ingin Membumikan Pancasila di Tanah Jawara

 




Pagi itu, halaman parkir Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  penuh dengan kendaraan. Terlihat, kendaraan roda empat dan roda dua berjejer rapih. 


Kantor DPD PKS Kota Tangsel terletak persis di pinggir jalan Raya Puspiptek, Kelurahan Setu. Sehingga wajar, dari halaman kantor yang baru diresmikan dua pekan lalu ini selalu ramai suara kendaraan. 


Namun, pagi di pagi yang cerah itu, suara bising kendaraan yang hilir mudik tak mengalahkan suara orang-orang yang sedang bernyanyi bersama di dalam gedung itu. 


 Dari halaman parkir terdengar dengan jelas suara yang dinyanyikan dengan intonasi penuh semangat. 


“Dengan Jiwa Pancasila Menjayakan Negeri Kita,” begitu penggalan suara yang terdengar.


Saat mendekati sumber suara, di dalam ruangan yang bercat putih itu sudah berkumpul puluhan bapak-bapak dan ibu-ibu yang sedang duduk di bangku berwarna biru dengan formasi jaga jarak sesuai anjuran pemerintah dalam social distancing di masa pendemi Covid-19.


“Yaah, mereka baru saja menyanyikan mars PKS terbaru,” kata pria berjenggot lebat itu, membuka percakapan. 


Lalu, pria bertubuh ramping berbalut jas putih dengan logo baru PKS ini melanjutkan obrolannya, mereka merupakan pengurus Bidang Kaderisasi yang mewakili delapan kota/ kabupaten se Banten yang sedang mengikuti upgrading yang diselenggarakan di Kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan. 


Pria yang bernama A’la Rotbi ini ternyata Ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Provinsi Banten yang baru dilantik belum lama ini. Ia mengatakan, kurikulum PKS saat ini lebih nasionalis.


Karena itulah, PKS Provinsi Banten ingin membumikan nilai-nilai Pancasila di tanah Banten, dengan mengimplementasikan kurikulum Kaderisasi dari BK DPP PKS yang telah mengakomodir nilai-nilai kebangsaan, seperti 4 pilar yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.


“Dengan semangat kebangsaan, kami ingin membumikan nilai-nilai Pancasila di tanah Banten,” katanya.


Ustad asli Kabupaten Serang, Banten ini menilai, saat ini, kondisi bangsa sangat memperihatinkan, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dikalangan pejabat maupun rakyat, kohesi sosial kian merenggang. Mereka yang fasih berteriak "Saya Pancasila" justru perilakunya  jauh dari butir-butir Pancasila. 


"Kami ingin nilai-nilai butir Pancasila yang sejatinya senafas dengan ajaran Islam ini benar-benar dijalankan oleh kader-kader PKS tanpa harus merasa paling Pancasilais."


 Sebenarnya, Kurikulum Kaderisasi Partai atau disingkat dengan KKP ini mulai dirilis sejak masa kepemimpinan Presiden PKS Muhammad Shohibul Iman. Tepatnya, saat Ahmad Heryawan menjadi Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS.


“Namun baru periode kepemimpinan Presiden Partai Ahmad Syaikhu, kurikulum kaderisasi ini diimplementasikan,” ujarnya.


Pria yang akrab disapa Abuya Obi ini menjelaskan, dalam Kurikulum Kaderisasi terbaru ini terdapat lima bidang studi yakni, bidang studi keagamaan, bidang studi kebangsaan, bidang studi kemasyarakatan, dan bidang studi kepartaian, serta bidang studi kepemimpinan dan kewirausahaan.


Bidang kaderisasi ingin membekali kader-kader PKS dengan ilmu keislaman sekaligus kompetensi berpolitik dan berbangsa. Memastikan anggota PKS menjadi teladan di masyarakat sebelum menjadi pemimpin sesuai level kebermanfaatannya.


"Sehingga dalam kurikulum terbaru ini, Bidang Kaderisasi meramu kurikulum  pengkaderan yang memuat nilai-nilai keagamaan, Pancasila, dan kebangsaan,” katanya.


Selain itu, pihaknya juga dorong kader-kader PKS untuk aktif terjun ke masyarakat agar menjadi insan yang adil dan beradab sesuai nilai-nilai Pancasila.


Pria yang juga disapa Ustad Jenggot ini menambahkan, dalam bidang Kaderisasi ini, kami membentuk tiga klaster keanggotaan partai yaitu, klaster kader pendukung (pemula dan siaga), klaster penggerak (muda dan pratama), dan  klaster kader pelopor (madya, dewasa dan utama). 


“Anggota partai yang ingin ikut pembinaan akan diikutkan dalam pengaderan anggota partai politik secara berjenjang dan berkelanjutan,” imbuhnya. 


Acara yang berlansung selama dua hari (27-28/2) ini, menghadirkan pemateri dari Bidang Kaderisasi Dewan Perwakilan Pusat, Rahmatsyah. Ia berharap, dalam kegiatan ini bisa memberikan semangat baru dan bukan hanya sekedar pelatihan saja, tetapi bagaimana setiap kader PKS bisa memaksimalkan peran - peran sosial untuk bisa terus memberikan yang terbaik.***


Cipto

Posting Komentar

0 Komentar