Lonely Father dari Jatisampurna



Namanya Pak Asep "Bodong". Beliau seorang pemulung yang tinggal di sebuah kebun di sekitar Jatisampurna Kota Bekasi.


Pertemuan kami dengan Pak Bodong adalah sebuah takdir. Kenapa? Sebab saat kami tiba di lokasi ada hal yang membuat bingung sebab sama sekali tidak ada rumah di sana, hanya sebuah gubug malah dapat dikatakan lebih mirip kandang kambing tanpa dinding dan pintu, apalagi jendela yang dapat menahan angin dingin masuk kala malam tiba. 


Pak Bodong adalah seorang pemulung tanpa keluarga, sekian tahun beliau merindukan agar dapat bertemu dengan satu-satunya anak yang masih tersisa tapi apa daya, takdir belum mempertemukan mereka. Jangan pula ditanyakan kemana istrinya, karena istri pun sudah tidak punya lagi. Ia juga kehilangan anak perempuannya yang meninggal ketika masih berusia 8 tahun. 


Kondisi kesehatannya semakin memburuk karena mengalami fraktur di kakinya. Membuat terasa sakit dalam setiap langkahnya terutama saat menarik gerobak untuk memulung.  Gerakan akan menambah nyeri yang harus dirasakannya setiap saat.  Kini di masa tuanya, dengan perjuangan yang berat, Pak Bodong berusaha melanjutkan perjalanan dari kisah hidup yang masih harus ia jalani seorang diri. 


Kesepian? tentu dan pasti, amun hidup harus terus berlanjut dari waktu ke waktu hingga takdir menetapkan langkahnya pulang kembali menemui Tuhannya. 


Rasa bahagia di raut wajahnya tak tertutupi saat kami datang mengunjungi. Terlihat senyum sumringahnya, seraya Pak Bodong menyampaikan salam dan ucap terimakasih atas perhatian dan kasih sayang yang sudah diberikan di hari itu, tepat di Hari Ayah Nasional 12 November 2021.


Akhirnya ia merasakan hari ayah tanpa ada seorang pun yang memanggilnya Ayah...


BPKK PKS Jatisampurna Bekasi 



Posting Komentar

0 Komentar