Air mata Abdullah mengalir melihat jenazah sang Ayahanda. Setelah 5 hari menjalani isolasi mandiri di rumah, berjuang melawan ganasnya virus covid-19, Allah SWT memanggil sang Ayahanda. Abdullah dan keluarga tak pernah menyangka hari itu adalah hari terakhir mereka melihat senyum orang tua tercinta.
Belum kering air mata di pipi, keluarga dihadapkan pada masalah baru; proses pemulasaran akan dilakukan saat peti jenazah sudah ada. Di sinilah terkuak betapa sulitnya mencari peti jenazah saat kondisi darurat pandemi seperti saat ini. Berbagai pihak penyedia dihubungi, hasilnya nihil. Setelah 4 jam mencari, akhirnya pencarian membuahkan hasil. Pihak keluarga pun mendapatkan peti jenazah.
Sulitnya Abdullah dan keluarga mencari peti jenazah tersimak oleh mata Pingky Ari Wijaya, anggota PKS Kota Bogor. Sebagai tetangga almarhum, Pingky sejak awal mendampingi proses pengurusan jenazah. Berbekal pengalaman inilah, Pingky yang punya keterampilan di bidang kriya kayu berinisiatif untuk membuatkan peti jenazah pasien covid-19.
“InsyaAllah dengan kemampuan saya dan teman-teman dalam kerajinan kayu, semoga bisa membantu para keluarga yang anggota keluarganya wafat karena covid-19. Semoga kontribusi kecil ini bisa meringankan beban orang lain terlebih di masa pandemi seperti ini,” ucap Pingky.
Inisiatif dari Pingky ini sangat diapresiasi oleh Atang Trisnanto Ketua DPRD Kota Bogor. “Saya sangat apresiasi inisiatif dari Kang Pingky ini. Berusaha memberikan kontribusi kepada masyarakat memang selalu diingatkan oleh Presiden PKS. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk semua pihak” imbuh Atang.
Pingky yang juga aktif di Bidang Kepanduan DPD PKS Kota Bogor ini memiliki workshop kerajinan kayu di Bogor Utara Kota Bogor. Bersama teman-temannya, Pingky sudah mulai untuk produksi peti jenazah untuk warga yang membutuhkan. (*)
0 Komentar