Terus Melayani dan Membela Rakyat


Membersamai PKS merupakan jejak napak tilas perjuangan panjang mengawal idealisme. Kami masih belia secara politik pada saat partai ini didirikan dengan nama PK, Partai Keadilan, ditahun 1998 silam. Lahir dari rahim Gerakan Reformasi. Kebanyakan kami adalah bagian dari gerakan aktifis kampus dan berbagai lembaga sosial kemasyarakatan pada umumnya.

Dahaga mewujudkan demokrasi yang sehat menjadi euforia saat itu, bagian terpenting sejarah penegakan demokrasi di negeri ini.

Dengan mengusung semangat idealisme, selanjutnya perlahan tapi pasti, mulai mendapat perhatian di hati rakyat dan diterima sebagai bagian kehidupan politik di Indonesia.

Membersamai rakyat. Berkompetisi dengan banyak partai yang tumbuh bagai jamur di musim hujan. Tak kurang 48 partai ikut pada pertarungan PEMILU perdana pasca tumbangnya Orde Baru. Sayangnya "menjual" idealisme tidak serta merta diamini oleh rakyat yang sudah terbiasa dengan politik gaya orba dan sedikit bumbu money politic. PK harus menelan pil pahit tak lolos Electoral Threshold. Maka untuk melanjutkan idealisme, PK menjelma menjadi PKS, Partai Keadilan Sejahtera. 

Disinilah babak baru partai ini dimulai.  PKS terus melanjutkan perjuangan PK melayani masyarakat, memberikan edukasi politik, dan melakukan pengokohan struktur. 

Sebagai partai baru yang berusaha idealis, dengan nuansa religius yang kental, PKS tidak banyak diminati oleh politisi senior. Maka jadilah PKS partai kaum muda, learning by doing, seraya tetap menjaga idealisme.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu PKS mulai diterima dan elektabilitas nya terus meningkat. PKS tetap menjadikan "pelayanan" pada masyarakat sebagai core utama. 

Dengan semangat melayani, PKS tetap berusaha berkhidmat untuk sebesar-besar kemaslahatan rakyat.

Perjalanan panjang PKS, termasuk di kabupaten Lebak, terus menunjukan eksistensinya dengan menghantarkan 1 orang ke DPR RI, 1orang ke DPRD Provinsi dan 5 orang di DPRD Kabupaten Lebak. 

Hari ini, PKS Lebak menghelat Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) dengan mengusung tema Terus Melayani dan Membela Ummat. Sebuah tema berat, namun tetap bertekad kami wujudkan, sebagai wujud visi PKS menjadi partai Islam Rahmatan lil'alamin yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai ucapan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada PKS selama ini. 

Politik tidak melulu tentang kepentingan namun terdapat khidmat dan Sinergi. Karena Esensinya, Politik muaranya merupakan Proses kepemimpinan ummat menuju Perubahan yang lebih baik, terbentuknya peradaban mulia,  bukan hanya sekedar urusan kekuasaan dunia namun juga akhirat secara integral. 

Berkebalikan, jika hanya sekedar mengejar kekuasaan semata, Al-Qasim Al-Ju’i berkata : “Gandrung jabatan (kekuasaan) akar setiap kebinasaan.”. Sehingga tidaklah berlebihan, saya cukup memegang sebuah nasehat bijak dari Syair Mahmud Sami Basya, "Manfaatkan peluang dan momentum, jangan sampai terlewatkan. Kemuliaan dicapai dengan memanfaatkan peluang dan momentum. Optimalkan usahamu, dan ketahuilah semakin pagi seseorang berburu, semakin banyak tangkapan yang diperolehnya. Orang yang terdesak kebutuhan namun tidak mau beranjak dari kediamannya, tak ubahnya burung yang terkurung dalam sangkar". 

Manfaatkan saat amanah diberikan, semaksimal mungkin untuk kesejahteraan ummat, “Jika pintu kebaikan dibukakan untuk Anda, maka bergegaslah menuju ke sana. Karena Anda tidak tahu kapan pintu itu akan ditutup kembali.” kata Khalid bin Mi’dan. Sudah barang tentu, potensi-potensi untuk menuju kesana harus kita tanamkan, bukan hanya sekedar teori. 

Ilmu yang kita miliki, jika tidak dibarengi dengan kebijakan yang berpihak pada umat, tidak akan ada artinya bagi kemaslahatan umat. Bahwa beraktifitas dalam berpolitik, juga harus kita niatkan untuk sebesar-besar kesejahteraan umat.  Meraih kekuasaan agar dapat berkontribusi dan berkhidmat melayani kepentingan umat.

Rasulullah SAW bersabda, “Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR Ibnu Asakir, Abu Nu’aim). Dalam Al-Ahkam as-Sulthoniyah, Tugas utama penguasa sebagai pelayan rakyat terfokus dalam dua hal, yaitu hirosatuddin dan siyasatuddunya (melindungi agama mereka dan mengatur urusan dunia), berupa pelayanan terhadap rakyat agar bisa hidup layak sebagai manusia yang bermartabat. 

Tuntutan inilah yang mendorong Umar bin Khattab RA sering berkeliling malam hari untuk melihat kondisi rakyatnya. Saat ada yang mengeluh kekurangan pangan, ia menolongnya dan memanggul karung gandum dengan pundaknya sendiri. Dalam kesempatan lain Umar pernah berkata, “Seandainya seekor keledai terperosok di Baghdad, niscaya Umar akan ditanya, mengapa tidak kau ratakan jalannya?”.

Tekad kami, Tetap memberi Cinta agar kebersamaan tetap terjaga. Dan perjalanan politik bangsa ini menjadi lebih berkah. 

Harapan kami, semoga Cinta dan Senyum tulus Kader PKS memberi banyak informasi tentang kegembiraan, kepercayaan, kehangatan, kelembutan, kasih sayang, motivasi dan juga harapan. Sehingga rakyat menangkap senyum yang mengembang dari wajah Kader-kader PKS dengan kebahagiaan. Betapa damai hati rakyat, dan menghadirkan kebahagiaan yang sejati, jika Kader selalu memberikan senyum tulus dan berkhidmat untuk rakyat. Semoga


Dian Wahyudi
Anggota Fraksi PKS DPRD Lebak

Posting Komentar

0 Komentar