Berlomba di Bulan Ramadhan

PKSFoto/Alris, kunjungan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi ke Kalsel


Tidak ada bulan yang ibadahnya "segencar" bulan Ramadhan.

Yang biasanya makan enak, mengurangi porsi makannya saat sahur dan buka kemudian dibagikan sebagiannya ke orang-orang di pinggir jalan. Yang biasanya tahajud seminggu sekali, alhamdulillaah di Ramadhan bisa setiap malam sekalian sahur.

Masjid-masjid yang biasanya sepi, di bulan Ramadhan lebih ramai hingga hampir tengah malam dengan tadarus dan tilawah al-Qur'an.

Semua jadi peserta lomba!

Pertanyaannya, apakah hanya ingin menjadi peserta, ataukah ingin memenangkan lomba?

Yang kita ketahui namanya lomba pasti perlu strategi, perlu usaha, harus berjuang.

Ikut lomba tapi tidak berbekal strategi, bakal ke'sikut' tuh sama si emak yang punya anak 5, ngurusin kerjaan rumah tapi lisannya ga pernah henti dzikir. Kalah strategi sama si emak yang menjadikan dzikirnya sebagai amal unggulan.

Ikut lomba tapi tidak ada usaha, bisa kalah oleh pak tukang bangunan yang tadi pas sahur banyak minum, makan kurma, banyak konsumsi protein, mengurangi karbo. Kalah usahanya dar8 pak Tukang yang tetap kuat meski kerjaannya menguras tenaga.

Ikut lomba tapi tidak mau berjuang, bakal di'sikat' sama _brother-sister_ yang kalau siang ngantor ga sempat pegang mushaf, malamnya lembur tilawah meski sambil  terkantuk. Kalah usahanya dari yang pulang tarawih langsung ke pulau kapuk.

Namanya lomba tidak ada yang leha-leha, brother.
Kalau sudah niat mau jadi peserta lomba, semangat! Biar ada kesempatan menjadi pemenang.

Ngomong-ngomong nih, sudah tahu "hadiah" perlombaannya?

Ira Marsanti
Reli Bantul Yogyakarta

Posting Komentar

0 Komentar